Caleg DPR RI Asal Sulsel | Delapan Petahana Tumbang

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sebanyak 24 calon anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan empat calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) asal Sulawesi Selatan dipastikan lolos ke Senayan hasil Pemilu 2024 berdasarkan rekapitulasi dari Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Selatan.

Calon yang terpilih masih didominasi oleh wajah lama. Meski begitu, tetap terjadi kejutan dengan gagalnya delapan calon yang berstatus petahana mempertahankan kursi yang selama lima tahun terakhir didudukinya. Pemilih sudah mampu dan cerdas mengukur kinerja yang ditampilkan wakil mereka selama satu periode ini.

Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan Dua kembali terbukti sebagai "Dapil Neraka" dalam Pemilu 2024. Betapa tidak, empat petahana DPR RI dari dapil ini harus menelan pil pahit setelah dinyatakan gagal melenggang ke Senayan.

Keempat petahana tersebut adalah Andi Rio Padjalangi dan Supriansa dari Partai Golkar, Samsu Niang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Andi Akmal Pasluddin dari Partai Keadilan Sejahtera. Supriansa satu-satunya petahana yang gagal dan baru berstatus legislator satu periode di DPR RI.

Di Dapil Dua, Partai Gerindra sukses mendapatkan dua kursi sekaligus membuat partai Prabowo Subianto ini menjadi pemenang. Sebaliknya, partai pemenang di Pileg 2019, Golkar harus rela kehilangan satu kursi dan hanya meloloskan satu caleg.

Golkar hanya mengirim satu kader ke Senayan yakni Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Nurdin Halid yang sekaligus meraih suara terbanyak di internal partai beringin.

"Jumlah suara tidak sah 87.721 dan jumlah suara sah sebanyak 1.832.524 di Dapil Sulsel Dua," kata anggota KPU Sulsel, Upi Hastati.

Partai Gerindra berhak dengan kursi pertama dengan mengemas 450.608 suara. Kursi pertama milik caleg pendatang baru Andi Amar Ma'ruf Sulaiman dengan 187.919 suara pribadi. Amar merupakan anak Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Kursi kedua diraih Partai Golkar dengan 309.692 suara. Kursi ini milik Nurdin Halid dengan torehan 70.681 suara pribadi. Kursi ketiga milik partai Nasdem dengan total 206.194 suara. Anak Bupati Barru, Teguh Iswara Suardi berhak kursi ketiga ini dengan meraih 60.232. Kursi keempat milik PPP dengan mengumpulkan 171.049 suara.

Kursi Keempat milik Muh Aras yang mengoleksi suara pribadi sebanyak 101.938. Kursi kelima milik Demokrat dengan raihan 167.693 suara. Kursi kelima diraih caleg pendatang baru, Andi Muzakkir Aqil dengan 50.935 suara.

Kursi keenam milik PAN dengan total 155.296 suara. Kursi keenam berhasil dipertahankan oleh Andi Yuliani Paris dengan total 122.929 suara. Kursi ketujuh kembali diraih oleh Gerindra dengan raihan 150.202 suara. Angka tersebut didapat setelah perhitungan Sainte Lague. Petahana DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras berhak atas kursi ketujuh ini dengan mengemas 161.560 suara.

Kemudian kursi kedelapan berhasil diraih oleh PKS dengan akumulasi suara sebanyak 137.088. Caleg pendatang baru, Ismail mendapatkan kursi kedelapan dengan torehan suara pribadi 63.688. Dia mengalahkan petahana sebelumnya Akmal Pasluddin.

Kursi terakhir berhasil diraih PKB dengan total akumulasi 104.780 suara. Petahana DPR RI, Andi Muawiyah Ramli berhasil melenggang kembali ke DPR RI dengan mengemas 47.525 suara.

Gerindra juga berjaya di Dapil Sulsel Tiga dengan mengeloleksi dua kursi. Kader Gerindra yang lolos ke Senayan dari dapil ini adalah Unru Baso 88.683 suara dan La Tinro La Tunrung 73.600 suara.

Adapun NasDem, meski unggul di Dapil Tiga hanya dapat dua kursi untuk Rusdi Masse 161.301 suara dan Eva Stevany Rataba 73.910.

Tumbangnya para petahana ini sebut disebabkan oleh ada beberapa faktor. Mulai dari kekuatan jaringan politik yang kurang masif jika dibandingkan dengan kompetitor atau pendatang baru, hingga kurangnya ongkos politik.

"Persaingan Pileg 2024 cukup ketat, karena banyak pendatang baru yang memiliki kekuatan jaringan politik dan dukungan finansial," ujar pengamat politik komunikasi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Profesor Firdaus Muhammad, Selasa (12/3/2024).

Firdaus mengatakan, masyarakat atau pemilih saat ini sudah sangat cerdas. Mereka disebut sudah bisa mengetahui dan mengukur kinerja para petahana selama duduk menjadi wakil mereka di parlemen.

"Saat yang sama, masyarakat sudah bisa mengukur kinerja petahana yang mungkin saja menaruh harapan pada caleg pendatang baru," imbuh Firdaus.

Senada dengan itu, pengamat politik dari Universitas Hasanuddin, Profesor Sukri Tamma menjelaskan, secara umum pemilihan itu adalah kompetensi yang membutuhkan strategi. Dengan begitu jika ada yang tidak terpilih maka strategi yang digunakan kurang mumpuni.

"Menurut saya pemilih itukan persaingan dari banyak hal, selain strategi kemampuan menarik potensi dukungan dan tentu saja tidak lepas dari ketokohan atau figur dari kandidat tersebut. Tambah kemampuan mengkomunikasikan sumberdaya secara efektif," tutur Sukri.

Sukri mengatakan, beberapa petahana yang tak lagi lolos ke Senayan bisa jadi dikarenakan masyarakat melihat ada beberapa pendatang baru yang lebih kompeten, secara ide maupun gagasan. Termasuk juga, kata dia, masyarakat kemungkinan melihat kinerja petahana selama ini kurang mewakili masyarakat pemilihnya. Sehingga dengan alasan-alasan tersebut masyarakat berpaling pilihan.

"Atau barangkali dibandingkan selama ini bekerja. Artinya apa yang mereka lakukan itu tidak terlalu menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih kembali di pemilu 2024," ujar Sukri.

"Kalau menang melihat ada kinerja yang baik, bermanfaat kan pastinya masyarakat akan memilih mereka kembali tapi ternyata tidak," lanjut dia.

Meski begitu, Sukri mengatakan para pendatang baru juga perlu dilihat mengenai basis pemilih dan ekonomi yang kuat meskipun baru kali ini terjun ke dalam dunia politik.

"Tapi kita juga tidak menutup mata para pesaingnya yang muncul ini meskipun baru pertama, tapi bukan orang yang kosong, mereka punya basis masa yang cukup solid yang mereka bisa transfer menjadi dukungan di pemilu," imbuh Sukri.

DPD Terpilih

Sementara itu, dua petahana Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sulawesi Selatan kembali lolos pada Pemilu 2024. Keduanya adalah Tamsil Linrung dan Andi Muhammad Ihsan. Dua calon yang lolos lainnya adalah Abd Waris Halid dan Al Hidayat Samsu.

Waris Halid yang juga adik kandung Nurdin Halid meraih suara terbanyak 504.20. Peraih suara terbanyak kedua adalah Al Hidayat Samsu: 496.609, Tamsil Linrung 455.789 suara, dan Andi Muh Ihsan meraih 390.146 suara.
Ketua KPU Sulsel, Hasbullah mengatakan hasil rekapitulasi yang dilakukan adalah kelanjutan dari sinkronisasi dari KPU kabupaten dan kota.

"Alhamdulillah rekapitulasi dan sinkronisasi di tingkat provinsi selesai. Kami akan lanjut sampaikan nanti ke KPU RI," kata Hasbullah, Senin (11/3/2024) malam.

Calon senator terpilih, Al Hidayat Samsu menyampaikan rasa haru untuk seluruh masyarakat Sulawesi Selatan, telah telah berpartisipasi dalam pesta demokrasi 14 Februari 2024 lalu.

"Terima kasih pula sudah memilih dengan saya hati nurani. Dan hasil akhir rekapitulasi KPU, itulah amanah yang masyarakat berikan untuk mewakili semua suara dari Sulsel," kata dia.

Anggota DPRD Kota Makassar itu masih menunggu hasil resmi KPU RI. Menurut dia, semua tahapan dan ketentuan sudah diatur dalam PKPU sehingga penetapan akan dilakukan KPU pusat akhir bukan ini.

"Kami dan tim juga masih sementara menunggu hasil akhir dari proses perhitungan suara dan penetapan di tingkat pusat. Mariki sama-sama menjaga dan mengawal hingga rekapitulasi akhir dari KPU RI akhir Maret," imbuh dia.

Prabowo-Gibran Menang

Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam perolehan suara di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Sesuai hasil rekapitulasi tingkat Provinsi Sulsel, yang selesai dilakukan oleh KPU pada Senin (11/3/2024) malam di Hotel Claro Makassar. Pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran memperoleh memperoleh 3.010.726 suara atau 57,02 persen di Sulsel.

Sementara, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraih 2.003.081 suara atau 37,93 persen. Suara Anies-Muhaimin dan Prabowo-Gibran selisih 1.007.645 suara.

Sedangkan paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud Md mendapat 265.948 suara atau 5,03 persen persen. Hasil tersebut dibacakan oleh KPU usai rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat provinsi untuk Pilpres 2024.

Anggota KPU Sulsel, Ahmad Adiwijaya mengatakan KPU Sulsel, telah menyelesaikan hasil rekapitulasi yang berlangsung selama kurang lebih 9 hari. Dimana dimulai sejak tanggal 3-11 Maret 2024. Menurut dia, hasil akhir sinkronisasi atau finalisasi dari rekapitulasi berjenjang, pihaknya akan menyampaikan secara langsung ke KPU RI pada Rabu 13 Maret 2024 untuk pleno di tingkat nasional.

"Setelah selesai tahapan rekapitulasi hasil pemilu (pileg dan Pilpres) di tingkat Sulsel. Kami rencana akan menghantarkan langsung ke KPU RI pada Rabu 13 Maret besok. Selanjutnya untuk pleno tingkat nasional," ujar Ahmad.

Menurut dia, hasil dari pleno adalah kewenangan KPU RI untuk menetapkan. Baik capres dan caleg semua tingkatan. Karena tugas KPU daerah hanya sinkronisasi dan rekapitulasi berjenjang.

"Jadi, hasil akhir capres dan caleg terpilih KPU RI tetapkan. Meskipun sudah ditau siapa saja terpilih pada rekapitulasi berjenjang," beber dia.

Menanggapi perolehan suara tersebut hasil rekapitulasi tingkat Provinsi Sulsel 2024, saksi paslon nomor urut 03 Ganjar-Mahfud, Busman Muin, menyatakan keberatan sehingga menolak hasil perolehan tersebut dan keberatan serta tidak akan menandatangani berita acara.

"Setelah mencermati hasil rekapitulasi di tingkat provinsi, kami tidak tanda tangani hasil rekap," imbuh dia.

Alasan penolakan hasil tersebut karena adanya dugaan kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif sejak awal pelaksanaan pemilu, termasuk ketidaksiapan KPU mulai distribusi logistik hingga penggunaan aplikasi Sirekap.

"Jadi, saya selaku saksi yang diamanahkan untuk ikut dalam rekap provinsi ini menolak untuk menerima hasil ditingkat Provinsi. Jadi, kami dalam pengisian di Formulir D Hasil keberatan atau menolak hasil," ujar dia.

Sekretaris Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran, Dharmawangsa Muin, mengucapkan rasa syukurnya atas hasil C1 dan D-hasil yang memperlihatkan keunggulan pasangan Prabowo-Gibran di Sulsel.

"Sebagai kader Gerindra dan TKD Prabowo-Gibran, tentunya merasa bersyukur alhamdulillah dari hasil rekapitulasi memberikan gambaran paslon 02 menang di Sulsel hasil pilpres 2024," kata Darmawangsyah.

Karena itu, dia berterima kasih kepada seluruh masyarakat Provinsi yang telah memberikan dukungannya kepada Prabowo-Gibran. Apalagi hasil ini kata dia adalah kerja keras TKD, partai koalisi dan tim serta relawan. (fahrullah-isak pasa'buan-suryadi/C)

  • Bagikan