MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sejumlah pimpinan Partai Golkar di daerah memberi dukungan kepada Taufan Pawe untuk menyelesaikan kepengurusan di tingkat provinsi hingga 2025. Dukungan itu mengalir menyusul adaya peningkatan satu kursi Golkar di DPRD Sulsel dari 13 menjadi 14 kursi.
Ketua Golkar Tana Toraja, Victor Datuan Batara mengatakan sejauh ini kepemimpinan Taufan Pawe cukup bagus karena mampu menaikan perolehan kursi dari 13 kursi menjadi 14 kursi.
“Tapi yang menjadi persoalan ada partai yang lebih bagus strateginya sehingga dapat 17 kursi,” kata Victor kepada Rakyat Sulsel, Senin (18/3/2024).
Victor menilai, Golkar di tangan Taufan Pawe tidak keok karena ada penambahan perolehan kursi dari Pemilu 2019. Seperti Dapil Sulsel 10 untuk DPRD Provinsi, Golkar mampu menyumbang 2 kursi dari 6 kursi diperebutkan itu karena dia sebagai ketua DPD II Golkar Tana Toraja dan Yohanis Bassang di Toraja Utara mengikuti instruksi TP sebagai nahkoda Golkar Sulsel.
“Tana Toraja atas arahan Taufan Pawe, bisa bisa meraih dua kursi,” ujar dia.
Selanjutnya suara Golkar di Kabupaten Tana Toraja kata Victor mengalami kenaikan maupun Pilpres. “Pilpres kami meraih suara 70 persen lebih, suara Golkar kabupaten ikut juga naik, Pemilu 2019 hanya 26 ribu tapi Pemilu 2024 30 ribu lebih,” bebernya.
Soal adanya manuver untuk mengevaluasi dan mengganti Taufan menjelang Pilkada Serentak 2024, itu hal dinilai lumrah. “Tapi kami masih solid bersama Taufan Pawe dan memberikan dukungan kepada pak Airlangga sebagai ketua umum Golkar,” imbuh dia.
Ketua Golkar Sinjai, Andi Kartini Ottong menilai kepemimpinan mantan wali kota Parepare tersebut cukup bagus. “Saya kira kepemimpinan dia cukup baik-baik saja,” kata Kartini.
Menurut dia, adanya manuver untuk mengevaluasi dan mengganti Taufan menjelang Pilkada Serentak 2024 karena mereka beranggapan Taufan Pawe tidak bisa mempertahankan kursi pimpinan DPRD. Mantan Wakil Bupati Sinjai ini berpandangan Taufan tetap berhasil memimpin Golkar.
“Yang jelas kursi Golkar naik dari 13 menjadi 14 kursi itu artinya berhasil,” imbuh dia.
Ketua Golkar Maros, Suhartina Bohari mengatakan Taufan adalah memimpin yang tegas di Partai Golkar.
“Beliau figur yang tegas menata Golkar Sulsel dengan sangat tenang,” imbuh dia.
Namun wakil bupati Maros ini tidak ingin berkomentar soal adanya manuver untuk mengevaluasi dan mengganti Taufan menjelang Pilkada Serentak 2024.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Golkar Bidang Penggalangan dan Strategis, Erwin Aksa menegaskan, Golkar akan melakukan evaluasi terhadap kinerja Golkar Sulsel. Alasannya adalah hasil perolehan dari Pemiu 2024.
"Tentu akan menjadi evaluasi DPP, karena Sulsel salah satu basis lumbung suara Golkar," ujar Erwin, Senin (18/3/2024).
Tak hanya kursi Ketua DPRD Sulsel yang hilang, perolehan jumlah suara partai juga Golkar keok dari partai lain. Partai Gerindra memimpin perolehan suara hasil pemilihan legislatif (Pileg) 2024 untuk Provinsi Sulawesi Selatan.
Hal tersebut berdasarkan rekapitulasi suara pileg tiga daerah pemilihan (dapil) pileg di Sulsel yang disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI). Parta Gerindra tercatat meraih 960.959 suara. Kemudian secara berturut-turut disusul oleh NasDem yang mendapatkan 876.055 suara, Golkar dengan 814.225 suara, Partai Demokrat 416.719 suara dan PAN yang meraih 411.431 suara.
Lalu ada PKS dengan raihan 384.394 suara di posisi keenam dan PPP yang mendapatkan 382.292 suara di posisi ketujuh. Selain itu, di posisi kedelapan dengan 309.000 suara. Di posisi kesembilan, ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mendapatkan 268.777 suara.
Saat ditanya apakah DPP akan mengevaluasi hingga pergantian ketua DPD I Golkar Sulsel, Erwin mengaku bahwa soal evaluasi sudah pasti. Tapi untuk pergantian ketua masih dikaji lebih dalam lagi.
"Belum ada agenda (ganti Ketua) kalau itu. Masih akan dievaluasi dulu," ujar dia.
Sedangkan kaitan dengan peluang Taufan Pawe untuk maju Pilgub Sulsel, Erwin menegaskan bahwa masih butuh pendalaman dari DPP untuk mengkaji kembali. "Semua akan dievaluasi. Kami akan melihat siapa yang punya peluang paling bagus," beber Erwin.
Adapun Taufan Pawe belum memberi konfirmasi mengenai gejolak internal di Golkar Sulsel. Taufan tidak merespons panggilan dan pesan singkat yang dilayangkan wartawan Harian Rakyat Sulsel. (fahrullah-suryadi/C)