MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan Saiful Jihad menyebutkan Partai Nasdem dan Partai Persatuan Pembangunan melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) karena tidak menerima hasil Pemilihan Umum (Pemilu) di Sulsel.
“Kami cermati website MK dan melihat ada gugatan yang masuk dari PPP dan NasDem," kata Saiful, Senin (25/3/2024).
“Ada juga permohonan dari tiga orang calon anggota legislatif," sambung Saiful.
Dengan adanya permohonan tersebut, kata Saiful, Bawaslu Sulsel saat ini sudah siap memberikan keterangan di MK, jika permohonan mereka diterima. Dia mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara pasti apa yang dipersoalkan oleh para penggugat tersebut.
“Selisih berapa suara dan di daerah mana mereka permasalahkan. Tapi sekarang kami sudah persiapkan semua bahan-bahannya, hasil pengawasan teman-teman di Bawaslu, mulai dari masa pencalonan hingga perhitungan berjenjang dari TPS hingga tingkat Provinsi,” ujar dia.
Kemungkinan dua partai itu telah mempermasalahkan saat rekapitulasi berjenjang, kata Saiful, setiap rekapitulasi pasti ada dinamikanya. Dia mengatakan, setiap parpol ada yang menyampaikan keberatan tapi sampai tingkat provinsi, keberatan disampaikan saksi parpol sudah disampaikan.
“Jika ada sesuatu hal yang baru diungkapkan pada sengketa hasil mereka memiliki hak dan peserta pemilu itu berhak sampaikan. Apakah bukti-bukti yang dihadirkan sesuai, tapi pada prinsipnya kami sebagai pihak terkait akan memberikan keterangan sesuai yang kami ketahui,” imbuh dia.
Sementara itu, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, saat ini menanti penetapan KPU atas pemenagan Pilpres 2024.
Berdasarkan rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Umum 2024 tingkat nasional yang dilakukan KPU, Prabowo-Gibran meraih 96.216.691 (58,58%) suara. Dengan begitu hasil KPU Pemilu satu putaran. Meskipun terjadi keberatan paslon lain sehingga gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).
Kaitan dengan adanya gugatan capres lain MK, Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Gibran di Sulsel Darmawangsyah Muin mengatakan menghargai proses itu. Apalagi, kata dia, dalam demokrasi UU menjamin untuk warga negara menempu jalur hukum jika tidak menerima hasil pemilu.
"Tentu kita menghargai apa menjadi langkah ditempu tim capres lain. Itu dijamin UU dalam kontestasi berdemokrasi," ujar Darmawangysah.
Di saat tim dan relawan serta partai pengusung gembira menyambut kemengan tersebut ada hal yang berbeda dirasakan Darmawangsyah Muin selaku Sekretaris TKD Prabowo-Gibran di Sulsel. Ia tak kuasa menahan isak tangis saat pertama kali melihat informasi Prabowo menang Pilpres 2024.
Ia mengenang perjuangan dan pengorbanan Prabowo yang pantang menyerah dan terus berjuang hingga terpilih menjadi Capres 2024 dengan penantian yang cukup panjang.
"Saat tanggal 14 Februari sore, saya baring-baring. Saat lihat TV bahwa Prabowo-Gibran unggul menang satu putaran, langsung menetes air mataku," kata dia.
Darmawangsyah mengatakan, kemenangan Prabowo-Gibran secara keseluruhan dan secara khusus di Sulsel adalah kemenangan rakyat Indonesia dan kemenangan masyarakat Sulsel. Dengan kemenangan ini, kata dia, menunjukkan keinginannya masyarakat untuk memilih Prabowo-Gibran menjadi pemimpin selanjutnya pasca Jokowi adalah sesuatu minat yang sangat tinggi.
"Saya sebagai sekretaris tim daerah di Sulsel mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Sulsel yang telah memberikan suaranya pada Pemilu 2024. Kemenangan Prabowo di Sulsel hingga 57 persen lebih merupakan hasil kerja keras tim, relawan, dan parpol koalisi," imbuh dia.
Menurutnya, pencapaian ini adalah bukti bahwa seluruh stakeholder seluruh tim yang bekerja di 02 itu secara maksimal. Oleh karena itu mewakili daripada tim kampanye nasional menyampaikan salam hormat kepada seluruh partai koalisi dan tim serta relawan yang kurang lebih ada 44 organ relawan di Sulsel.
"Mereka telah bekerja dengan keras dan seluruh saksi TPS dalam memenangkan Prabowo Subianto dan Gibran di Pilpres 2024. Intibya ini kemengan bersama," kata Sekretaris Gerindra Sulsel ini.
Hasil PAN Sulsel
Sementara itu, Partai Amanat Nasional Sulsel, percaya diri mengusung kader sendiri di Pilkada 2024 mendatang. Hasil Pileg 2024, PAN mengunci 4 kursi di DPRD Provinsi dan 76 di tingkat DPRD kabupaten dan kota.
"Hasil pemilu 2024, kursi PAN dari 72 menjadi 76 untuk Kab/kota. Kalau Provinsi kita menurun karena 4 kursi," jelas Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Muhammad Irfan.
Adapun perolehan kursi PAN di semua tingkatan yakni, DPRD Provinsi 4 kursi, DPRD Makassar 3, Gowa 6, Takalar 1, Jeneponto 4, Bantaeng 5, Bulukumba 3, Sinjai 3, Bone 3, Maros 12, Pangkep 2, Barru 0, Parepare 2, Sidrap 1, Enrekang 5, Pinrang 1, Soppeng 0, Wajo 6, Luwu 0, Palopo 2, Luwu Utara 6, Luwu Timur 5, Toraja Utara 1, Tana Toraja 0, Selayar 5. Sedangkan untuk kursi pimpinan baik ketua atau wakil ketua, PAN mendapat kesempatan duduk di 7 daerah dari 24 daerah di Sulsel.
"Untuk kursi pimpinan, PAN dapat di Maros, Enrekang, Selayar, Luwu Timur, Luwu Utara, Bantaeng, Gowa," imbuh Irfan.
Dia menilai bahwa perolehan kursi dan raihan kursi pimpinan itu adalah berkat kerja keras para caleg PAN di semua tingkatan. Apalagi diakui persaingan antara parpol saat pileg sangat terasa. "Bagi kami, ya, kerja caleg sehingga membuat peningkatan suara di setiap kabupaten," ucap dia.
Irfan mengatakan, PAN sejak awal telah berkomitmen mengusung kader internal maju di Pilkada se-Sulsel 2024.
Sejauh ini, kata dia, pengurus PAN telah menghimpun sejumlah kader yang telah dipersiapakn maju di daerah masing-masing seperti, Husmaruddin (Luwu), Syamsuddin Karlos (Jeneponto), Mitra Fakhruddin MB (Enrekang), Husniah Talenrang (Gowa), Irwandi Natsir (Bone), Chaidir Syam (Maros), Amran Mahmud (Wajo), dan Edy Manaf (Bulukumba).
"PAN Sulsel sudah siapkan kader intenal di beberapa kabupaten dan Kota. Yang jelas akan ada figur yang baru di daerah belum kami sampaikan," imbuh Irfan.
Pengamat politik dari Universitas Hasanuddun, Sukri Tamma mengatakan, hasil Pileg yang telah berlangsung pada 14 Februari 2024 akan menjadi pertimbangan kader partai ikut bertarung pada pilkada. Dirinya menyebutkan mereka yang akan maju sebagai kandidat kepala daerah harus mencari dulu suara. Setelah partai mereka dianggap sukses baru didorong di Pilkada.
"Kader-kader partai yang akan maju pasti akan menunggu instruksi partai maju dulu di Pileg mencari kursi setelah ada hasilnya baru mereka dorong kader terbaik mereka," kata Sukri. (fahrullah-suryadi/B)