Pikir-Pikir Maju di Pilgub Sulsel, TP: Saya Tidak Mau jadi Kayu Bakar

  • Bagikan
Ketua umum Golkar Sulawesi Selatan, Taufan Pawe, menyampaikan arahannya disela-sela buka puasa bersama pengurus, di kantor DPD Golkar Sulsel, Rabu (3/4/2024) petang.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar Sulsel, Taufan Pawe (TP) saat ini mulai melihat peluang untuk bertarung pada Pemilihan Gubernur Sulsel, pada November 2024 nanti walau Taufan Pawe sudah mendapatkan mandat dari ketua umum Airlangga Hartarto. 

“Bukan sekadar semangat maju tapi tidak berpikir realistis menang untuk apa,” kata Taufan Pawe di kantor DPD Golkar Sulsel Rabu (03/04/2024) malam.

Dirinya menyebutkan dia Pilgub 2024 ini dia tidak ingin menjadi kayu bakar. Apalagi dia sudah hampir dipastikan menjadi anggota DPR RI, setelah Partai Persatuan Pembangun (PPP) tidak lolos ambang batas 4 persen. 

“Tapi Insyaa Allah saya cukup berkeyakinan (bertarung di Pilgub). Kalau memang (peluangnya) tidak ada, saya pun siap dengan takdir sebagai anggota DPR RI saja. Kalau sekadar semangat saya maju saja, tapi saya tidak mau jadi kayu bakar. Walaupun saya yakin bisa bertarung, karena namanya politik itu sangat dinamis sekali,” ujarnya.

Taufan Pawe juga menegaskan, tidak akan mengutak atik nama-nama calon yang muncul menjelang Pilkada serentak nanti. Meski, dirinya diberikan kewenangan penuh menilai seluruh bakal calon yang telah mendapatkan surat tugas.

“Pada pembukaan rapat (evaluasi Pilkada), saya mengatakan maaf, walaupun saya diberi kewenangan menilai semua bakal calon yang telah mendapat surat tugas, namun saya sampaikan di forum jangan jeruk makan jeruk. Biarkan DPP menilai,” bebernya.

Taufan Pawe melanjutkan, Partai Golkar juga harus realistis. Silakan kalau kita punya kader untuk dijagokan maju di Pilgub, tapi harus diingat Golkar hanya mempunyai 14 kursi dari 17 kursi yang dipersyaratkan.

“Maka tidak ada pilihan lain bahwa kita harus berkoalisi dengan partai lain. Menurut saya kalau koalisi, maka ya kita lihat kekuatan putusan DPP, apakah Golkar ngotot di posisi sebagai calon gubernur atau wakil gubernur. Seperti itulah kira-kira kemungkinannya karena banyak sekali variabelnya,” tutupnya. (Fahrullah/B)

  • Bagikan