MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dampak bencana alam baru-baru ini telah melanda sejumlah wilayah penghasil padi di Sulawesi Selatan (Sulsel), mengakibatkan lebih dari 8.500 hektar sawah rusak atau mengalami puso sehingga gagal panen.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPH-Bun) Sulsel, Imran Jausi, mengungkapkan bahwa banjir baru-baru ini telah merendam lebih dari 14 ribu hektar sawah di Sulsel. Dia menjelaskan bahwa daerah yang terdampak antara lain kabupaten Pinrang dengan luas sawah terdampak mencapai 4.890 hektar dan sawah yang mengalami puso mencapai 3.027 hektar. Kabupaten Sidrap memiliki luas sawah terdampak mencapai 1.220 hektar dan sekitar 1.038 hektar mengalami puso.
Selanjutnya, di Kabupaten Soppeng, sawah terdampak mencapai 1.436 hektar dan sekitar 460 hektar mengalami puso. Di Kabupaten Wajo, luas sawah terdampak banjir mencapai 4.890 hektar dan sekitar 3.027 hektar mengalami puso. Kabupaten Luwu memiliki luas sawah terdampak banjir sebesar 1.721 hektar dan sawah yang mengalami puso mencapai lebih dari 1.077 hektar.
Lebih lanjut, Imran Jausi menyatakan bahwa usia padi yang gagal panen bervariasi, mulai dari dua minggu hingga wilayah-wilayah yang seharusnya sudah siap untuk panen, namun terhalang oleh banjir.