MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Zudan Arif Fakrulloh terus mendorong pelayanan publik di Sulsel prioritaskan kenyaman masyarakat, pun untuk para penyadang difabel.
“Saya Bersama Ombudsman ingin mendorong untuk semua pelayanan publik Sulsel baik pada Pemkab/kota maupun Provinsi maupun Instansi Vertikal itu berkualitas baik,” tuturnya kepada Rakyat Sulsel pasca menjadi pembicara pada giat Sosialisasi Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Ombudsman-Ri, Four Point, Selasa (2/7/2024).
Ia menyampaikan, untuk pelayanan publik yang baik tentu harus mengedepankan, pelayanan yang cepat, akurat dan objektif, dan hal itu menjadi pekerjaan rumah bagi penyelenggara pelayanan publik untuk terus melakukan inovasi untuk mencapai itu.
“Tidak boleh berbayar, kalau harus berbayar harus sesuai dengan standar,” tegasnya.
Ia melanjutkan, untuk menunjang itu tentu layanan yang baik harus didukung dengan sumber daya manusia yang memberikan pelayanan.
“Seperti para petugas pelayanan publik ramah terhadap para pengunjung,” ucapnya.
Tak hanya itu, fasilitas pada pelayanan publik juga harus memberikan rasa nyaman kepada para setiap pengunjung, mulai dari ruangan hingga aksesibilitas untuk para penyandang difabel.
“Perhatikan aksesibilitas, jadi semuanya harus ramah difabel. Jangan semuanya bertangga, ada yang harus dengan akses untuk difabel,” tegasnya.
Untuk informasi, Aksesibilitas pada bangunan seperti akses jalan untuk kursi roda (untuk Tuna Daksa), Guiding Block, untuk ubin panduan bagi Tuna Netra, Pintu harus dapat diakses pengguna kursi roda.
Sementara itu, Anggota Ombudsman-RI, Indraza Marzuki Rais menyampaikan upaya pewujudan pelayanan publik yang baik bukan perlombaan.
Kata dia, yang terpenting adalah bagaimana menciptakan pelayanan publik yang dilakukan oleh semua pihak penyelenggara layanan masyarakat.
“Ini masalah bagaimana instansi itu berkontribusi menciptakan pelayan publik yang baik, kita tidak boleh sibuk berkompetisi, bagaimana kita berkolaborasi dan berkontribusi, itu yang paling penting,” kuncinya. (Abu Hamzah/B)