Gelar Deklarasi Malino, JAPPI Serukan Penyelamatan Demokrasi di Sulsel dari Oligarki

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Demokrasi di Sulsel saat ini berada di ambang sakaratul maut. Proses Pilkada dan Pilgub yang diidamkan kini berada di ambang kematian.

Di Pilgub Sulsel, misalnya. Wacana calon tunggal dan kotak kosong di Sulsel menghalalkan segala cara bagi para oligarki untuk memborong partai.

Partai yang ingin mandiri mencari figur ideal untuk diusung pada hajatan lima tahunan ini dibajak oleh para oligarki yang mengendorse jagoannya. Bahkan, rekomendasi parpol dibegal untuk kepentingan mereka.

Lonceng kematian demokrasi di Sulsel saat ini meraung-raung ke publik. Oleh sebab itu, perlu menghidupkan demokrasi dari ancaman kematian dengan membangkitkan euforia di kalangan figur.

Dengan kondisi ancaman terhadap demokrasi di Sulsel, Jaringan Advokasi Pembangunan Politik Indonesia (JAPPI) menyampaikan pokok pikiran dari berbagai diskusi dengan kelompok lintas sektor.

Pendiri JAPPI, Dr. Ajiep Padindang, menjelang pendaftaran 27 Agustus dan pemungutan suara 27 November, menyatakan bahwa terdapat isu strategis yang menjadi perhatian bersama.

Menurutnya, figur bakal calon bupati/walikota, sesuai pemantauan lembaganya di sekeliling daerah dalam dua minggu, di beberapa daerah juga dibayangi isu kolom kosong atau kotak kosong. Namun, motifnya berbeda antara satu daerah dengan lainnya.

  • Bagikan