"Kami sudah melakukan pemantauan langsung di daerah yang terdampak banjir pada Rabu, 7 Agustus lalu," ungkapnya.
Ia juga mengimbau masyarakat Sulsel untuk selalu memperhatikan keselamatan diri, terutama dalam kondisi cuaca yang tidak menentu. "Tetap perhatikan keselamatan diri saat beraktivitas," pesannya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Rakyat Sulsel, banjir di Kabupaten Wajo terjadi di Kecamatan Pitumpanua, yang merendam 10 desa dan berdampak pada 10.752 jiwa serta merendam 3.173 unit rumah.
Di Kabupaten Sidrap, banjir melanda tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Pitu Riase, di mana Desa Tana Toro mengalami longsor dan jalan amblas. Di Desa Bola Bulu, sekitar 275 rumah terendam, berdampak pada 280 kepala keluarga (KK) atau 1.500 jiwa.
Kecamatan Dua Pitue juga terdampak banjir, dengan 53 rumah terendam di Kelurahan Tanrutedong, dihuni oleh sekitar 58 KK atau 142 jiwa. Di Desa Kampale, 34 rumah terendam dengan total 358 KK atau 1.047 jiwa terdampak.
Di Kabupaten Enrekang, banjir sebelumnya terjadi di Kecamatan Enrekang, Kelurahan Lewaja, dan Kecamatan Cendana, Desa Taulan, dengan ketinggian air mencapai 150 cm pada 2 Agustus lalu.
Sementara itu, Prakirawan Cuaca BBMKG Wilayah IV Makassar, Muhammad Sultan Djakaria, mengatakan bahwa prediksi cuaca di tiga kabupaten tersebut masih bervariasi selama tiga hari ke depan. "Di Kabupaten Enrekang, hujan dengan intensitas bervariasi masih akan terjadi," katanya.