Miris, Anak Sekolah di Kampung Mentan RI Bertaruh Nyawa Demi Pendidikan

  • Bagikan
Anak-anak Dusun Useng, Desa Ujung Tanah, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, berjuang menyeberangi sungai untuk sekolah.

Hal senada diungkapkan oleh Kepala Desa Ujung Tanah, Andi Rahman. Menurutnya, usulan untuk pembangunan jembatan di Sungai Useng selalu diajukan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan setiap tahun, namun hasilnya selalu nihil.

"Setiap Musrenbang selalu saya usulkan, tetapi tetap tidak ada hasil sampai sekarang. Padahal, itu satu-satunya jalan bagi warga kami di Useng untuk keluar," ujar Andi Rahman.

Andi Rahman yakin jika jembatan dibangun, perekonomian Dusun Useng akan meningkat karena hasil pertanian dan perkebunan dapat dipasarkan. Selain itu, jembatan juga akan menghubungkan Desa Ujung Tanah dengan Desa Lappaupang dan Desa Tellongeng, dan anak-anak dapat bersekolah tanpa rasa takut.

Ia menjelaskan bahwa saat ini ada sekitar 30 kepala keluarga (KK) di Dusun Useng yang sebagian besar mata pencahariannya adalah sebagai petani dan pekebun.

"Di Dusun Useng, ada sekitar 30 KK, dan lebar Sungai Useng sekitar 60 meter," tambah Andi Rahman.

Sementara itu, Kepala SDN 238 Ujung Tanah, Alimuddin, menjelaskan bahwa sebagian besar muridnya berasal dari Dusun Useng. Hampir setiap hari, ia bersama para guru harus berdiri di pinggir Sungai Useng menanti murid-murid yang menyeberang menggunakan rakit dari batang pisang yang dikendalikan oleh orang tua mereka.

"Jika hujan turun, sekolah seperti tidak ada murid, karena sebagian besar murid kami berasal dari Dusun Useng. Hampir setiap hari, saya bersama guru-guru menunggu di pinggir sungai untuk menyambut murid-murid yang menyeberang dengan rakit dari pohon pisang, ditemani orang tua mereka," jelas Alimuddin.

  • Bagikan