WAJO, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo kini berbenah menghadapi penilaian Kabupaten Kota Sehat (KKS) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Upaya tersebut untuk mewujudkan “double hattrick” penghargaan Swasti Saba Wistara.
Hal itu ditegaskan oleh Pj Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Wajo Farida A Bataralifu. Kata dia, KKS merupakan ajang yang dihelat dua tahun sekali.
Penilaian KKS kali ini merupakan momentum berharga meraih penghargaan Swasti Saba Wistara pada 2025 mendatang.
“Tahun ini kita harus mewujudkan KKS secara enam kali berturut-turut meraih Swasti Saba Wistara,” ujarnya, Minggu (1/9).
Target tersebut menjadi perhatian khusus bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Penghargaan Swasti Saba Wistara merupakan predikat atau kategori tertinggi diberikan untuk kabupaten/kota.
“Kita telah meraih lima kali pada 2015, 2017, 2019, 2021, dan 2023. Makanya penilaian tahun ini harus berbenah agar target kita enam kali berturut-turut atau double hattrick,” ucapnya.
Dalam rapat koordinasi, dia terus menekankan atensi jelang penilaian KKS. Mengawal pemenuhan kabupaten sehat bisa terprogram semua dengan maskimal.
“Kami harapkan kerja sama dan sinergitas semua penanggungjawab tatanan untuk memastikan tatanan terproses dengan baik sehingga kita kembali bisa meraih kategori wistara yang ke-6 kalinya,” harap Farida, sapaannya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Wajo drg Armin menyampaikan KKS merupakan suatu kondisi daerah yang bersih, nyaman, aman, dan sehat untuk dihuni penduduk, demi terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dengan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah.
“Untuk periode 2023 s.d 2024 akan diadakan lagi verifikasi, di mana untuk tingkat provinsi dilaksanakan pada November 2024,” jelasnya.
Pencapaian tahun sebelumnya dalam meraih penghargaan Swasti Saba Wistara, bukti pemerintah daerah dan masyarakat telah terjalin kerja sama baik mewujudkan kabupaten sehat dan perlu berkelanjutan. (*/rilis)