"Kita bicara langsung soal program. Mengapa masyarakat harus memilih AMAN? Karena program-program kami sangat relevan dan dibutuhkan oleh masyarakat Makassar," ungkap Yeni.
Lebih lanjut, Yeni menekankan pentingnya memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai peran seorang wali kota. Edukasi politik juga disebut menjadi bagian penting dalam strategi kampanye AMAN. Menurut Yeni, banyak masyarakat yang selama ini masih apatis terhadap proses politik dan seringkali merasa pesimis terhadap masa depan kota. Untuk itu, Tim Pemenangan AMAN berupaya mengubah cara pandang masyarakat mengenai pentingnya memilih pemimpin yang tepat.
Tim AMAN juga disebut gencar memperkenalkan program-program pro rakyat yang dianggap akan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat sehari-hari.
"Kami berusaha menghilangkan stigma bahwa siapa pun yang terpilih sebagai wali kota, tidak akan ada perubahan yang berarti. Melalui edukasi, kami mendorong masyarakat untuk memahami bahwa memilih pemimpin yang layak akan membawa perubahan nyata dan kesejahteraan bagi warga Makassar," bebernya.
Sementara Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Rizal Fauzi mengungkapkan bahwa hasil survei yang ada tidak banyak berbeda, terutama jika dilihat dalam batas margin of error.
"Jadi terkait survei di Pilwalkot Makassar yang merilis kan sudah ada beberapa lembaga survei, ada Indikator dan terakhir PPI kalau tidak salah, hasilnya berada di sekitar margin of error 3 sampai 5 persen," ujar Rizal.
Ia mengatakan, bahwa meskipun margin of error relatif kecil, terdapat jarak elektabilitas yang signifikan antara kandidat. Menurut Rizal, beberapa kandidat telah menunjukkan peningkatan elektabilitas yang cukup signifikan.