LUTIM, RAKYATSULSEL - Tokoh masyarakat Luwu Timur, Andi Baso Mappaware memberi nasihat kepada Ilham Arief Sirajuddin (IAS) yang sedang meniti harapan sebagai calon Gubernur Sulsel 2024. IAS diminta memperbaiki niat dan pandai-pandai menakar orang-orang yang ada di sekelilingnya.
"Saya yang sudah dianggap sebagai orang tua oleh IAS pasti merestui dan mendukung penuh harapannya di Pilgub Sulsel nanti. Tapi ada beberapa hal yang penting untuk IAS ingat dalam perjuangan ini," kata tokoh yang dikenal dengan sapaan Opu Tolamattulia ini, saat menerima IAS di kediamannya, di Sorowako, Lutim, Selasa (7/6/2022).
IAS diminta memperbaiki niat juang. "Perbaiki nawaituta' (niat) Nak. Niat maju untuk memberi manfaat kepada masyarakat itu yang harus dijaga. Membantu orang-orang yang susah. Soal ini saya percaya IAS punya. Karena saat menjadi wali kota Makassar, dia sudah bisa membuktikan memberi manfaat," kata Opu Baso.
Yang kedua, IAS perlu benar-benar menyaring barisan yang ikut dalam perjuangan ini. Biasanya ada banyak macam karakter yang menjadi penumpang dalam sebuah perahu.
"Perlu hati-hati supaya tidak dirusak oleh orang dalam. IAS harus punya filter. Bisa merem hal-hal yang merusak dari dalam," tegasnya.
Opu Baso sudah ibarat orangtua bagi IAS. "Saya sengaja datang ke sini untuk meminta izin dan doa. Semoga saya diberi kesehatan dan kesempatan dan diridai Allah swt untuk bisa maju di pilgub nanti," terangnya.
Sejumlah tokoh masyarakat Luwu Timur juga hadir dalam pertemuan itu. Seperti Aksan Rahman, Tajuddin, Andi Karman, Muharram dan tokoh adat Sorowako, Mastam Maharding.
Kunjungan IAS ke Sorowako juga didampingi sejumlah sahabat dekat IAS dari lintas partai. Tampak pengusaha Haji Wahyu, Herdinan, Tomi Wahyu Alkadri dan sejumlah tokoh pemuda Lutim.
Setelah mengitari wilayah selatan Sulsel di pengujung pekan lalu, IAS kembali menyisir wilayah Luwu Raya dan Ajatappareng. Roadshow pertama sebagai kader Golkar ini dijadwalkan berlangsung 9 Juni 2022.
Sayangnya, akibat gangguan penerbangan, Senin 6 Juni, seluruh jadwal ditunda sehari. IAS lalu berangkat darat dari Makassar.
IAS memberi perhatian besar terhadap Luwu Raya. Sebelum resmi pindah ke Golkar, setahun terakhir wali kota Makassar 2004-2014 ini sudah tiga kali menginjakkan kaki di Luwu Raya.
Sosok yang dijuluki Bapak Pembangunan Makassar karena kesuksesannya membangun Kota Anging Mammiri ini juga mengaku perlu mengabarkan secara langsung kepada senior Golkar di berbagai daerah bahwa dirinya sudah kembali ke bawah pohon beringin rindang.
"Roh politik itu silaturahmi. Jaga silaturahmi, siapapun pasti eksis," tegasnya. (*)