Azikin Solthan – KKP Laksanakan Bimtek Budidaya Sistem Bioflok dan Pembuatan Pakan

  • Bagikan
Anggota Komisi IV DPR RI, Azikin Solthan menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) Budidaya Ikan Nila Sistem Bioflok dan Pembuatan Pakan Mandiri di Aula Ponpes DDI Mattoanging, Kelurahan Lamalaka, Kecamatan Bantaeng.

BANTAENG, RAKYATSULSEL - Anggota Komisi IV DPR RI, Azikin Solthan bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Budidaya Ikan Nila Sistem Bioflok dan Pembuatan Pakan Mandiri di Aula Ponpes DDI Mattoanging, Kelurahan Lamalaka, Kecamatan Bantaeng, Rabu (20/7).

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bantaeng, Ritha Pasha mengatakan, Azikin Solthan beserta KKP terus memberikan perhatian kepada Kabupaten Bantaeng. "Setiap tahun selalu ada bantuan untuk nelayan dan pembudidaya di Bantaeng," kata dia.

Sementara itu, Kepala BPBAP Takalar Nur Muflich Juniyanto mengatakan, berharap bantuan yang diberikan semoga dapat dimanfaatkan dengan baik dan berkelanjutan.

"Makanya hari ini kami bersama Bapak Azikin Solthan melaksanakan bimtek budidaya sistem bioflok dan pembuatan pakan. Agar bantuan dapat berkelanjutan melalui penguasaan teknologi dari Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan)," kata dia.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI, Azikin Solthan menjelaskan tujuan dari Bimtek tersebut yakni memberi pemahaman tentang cara budidaya ikan sistem Bioflok yang sesuai dengan prosedur sehingga hasil yang akan didapatkan bisa lebih maksimal.

"Bimtek ini juga memberi pengetahuan tentang cara memproduksi pakan berkualitas yang sesuai untuk perkembangan ikan," kata dia.

Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu berharap, bioflok dan mesin pakan yang kami salurkan bisa digunakan secara berkelanjutan dan mendatangkan nilai ekonomi bagi kelompok.

"Untuk mencapai tujuan ini tentu diperlukan pengetahuan-pengetahuan khusus yang akan didapatkan melalui Bimtek hari ini. Kami meminta agar seluruh peserta Bimtek dapat mengikuti Bimtek hari ini hingga tuntas agar ilmu yang didapatkan bisa segera di aplikasikan untuk Bioflok dan juga mesin pakan yang ada," jelasnya.

Dia juga membeberkan alasannya memberikan bantuan bioflok ke pesantren - pesantren setiap tahunnya. Bagi Ketua Umum APKASI periode 2005-2009 ini, anak-anak yang menempuh pendidikan di pesantren membutuhkan konsumsi ikan agar tetap sehat dalam belajar.

"Pesantren sebagai salah satu yang kami prioritaskan untuk menerima Bioflok karena kami melihat Pesantren mampu memberdayakan dan mengelola bioflok dengan baik, dan harapan kami kedepan, akan muncul pengusaha-pengusaha perikanan yang unggul dari Pesantren," kata dia.

"Kita juga secara tidak langsung memperkenalkan cara budidaya sejak di masa anak - anak menempuh pendidikan di pesantren. Kita harapkan setelah nantinya mereka kembali ke kampung halamannya masing - masing juga dapat melakukan budidaya sistem bioflok," tambahnya.

Dalam Bimtek ini dirangkaikan dengan penyerahan bantuan empat unit Bioflok dan lima unit mesin pakan secara simbolis. Secara keseluruhan, bantuan lingkup kelautan dan perikanan sepanjang 2020 - 2022 yakni, Bioflok sebanyak 10 unit yang telah terealisasi, 5 unit sedang dalam proses pengajuan, mesin pakan empat unit, 5 unit kendaraan roda tiga berpendingin, lima unit chest freezer, 18 unit coolbox, 13 paket alat penangkap ikan, dan pakan ikan 20 ton. (Jet)

  • Bagikan