HUT Kemerdekaan ke-77, Sejatinya Momentum Bagi Polri Lebih Dicintai Masyarakat

  • Bagikan

Oleh: DR. H. Abdul Wahid, MA
(Muballigh & Akademisi Makassar)

MENJELANG datangnya HUT kemerdekaan Indonesia 17 Agustus masyarakat Indonesia mengisinya dengan beragam kegiatan, mulai dari pertandingan olahraga antar warga masyarakat, cerdas cermat, bakti sosial dan lainnya hal yang demikian ini sebagai wujud kesyukuran dan kegembiraan bangsa Indonesia dalam menyambut HUT kemerdekaan setiap tahun.

Kehadiran HUT RI pada setiap tanggal 17 Agustus bagi bangsa Indonesia seharusnya tidak hanya diisi dan disambut dengan hal-hal yang sifatnya seremonial saja tapi dapat dijadikan sebagai salah satu momentum mengingat sejarah perjuangan para pahlawan di masa silam terutama kalangan generasi milenial.

Merdeka bukan hanya bermakna terbebas dari para penjajah, tapi merdeka juga berarti setiap anak bangsa harus dapat membebaskan diri dari rasa saling mencurigai, saling menghujat antar penganut agama, antar kelompok, merdeka agar tidak suka menyebarkan berita hoax dan lain sebagainya.

Peringatan hari kemerdekaan setiap tahun khususnya kali ini ke-77 sejatinya tidak sebatas dimaknai secara sempit, euforia belaka, tapi lebih dari itu harus menjadi momentum pemantik semangat bagi bangsa Indonesia terutama kalangan Polri sehingga dapat mendorong setiap anggota Polri lebih profesional dan dewasa dalam menjalankan tugasnya.

Polri yang profesional saat ini tentunya tidak hanya dituntut memahami dan menguasai hal-hal yang sifatnya normatif, teknis sesuai SOP dari institusi Polri itu sendiri, tapi yang tidak kalah pentingnya adalah agar setiap anggota Polri dapat menjawab dan merespon secara cepat dan tepat semua problematika yang terjadi di tengah masyarakat. Konteks inilah salah satu perwujudan dari Polri yang presisi sebagaimana visi dari Kapolri Jenderal Sigit sejak pertama ia dilantik menjadi orang nomor satu di institusi Bhayangkara.

Keberadaan Polri terlepas dari berbagai dinamika, insiden dan isu yang menerpanya jujur diakui masyarakat masih sangat membutuhkannya dan juga mencintainya. Hal ini disebabkan karena kebutuhan mendasar manusia terhadap rasa aman itu sendiri.

Dalam perspektif agama, jauh sebelumnya al-Qur’an telah memberi informasi bagaimana pentingnya masalah keamanan bagi kehidupan seorang muslim khususnya dan manusia pada umumnya misalnya setiap selesai shalat seorang muslim dianjurkan untuk memohon kepada Allah agar diberi keamanan dan keselamatan di dunia dan akhirat” (QS. al-Baqarah ayat 201).

Bangsa Indonesia sangat membutuhkan rasa aman di lingkungannya masing-masing, maka secara tidak langsung bangsa Indonesia membutuhkan kehadiran Polri untuk menjaga keamanan tersebut sesuai amanah undang-undang.

Walau diketahui bahwa belakangan ini publik benar-benar dihebohkan dengan terjadinya kasus penembakan yang terjadi di rumah jabatan mantan Kadiv Propam Mabes Polri hingga menewaskan Brigader J bahkan sampai hari ini ada sejumlah oknum anggota yang terseret insiden tersebut.

Namun demikian terlepas dari kasus tersebut biarlah diserahkan kepada pihak yang berwajib untuk menanganinya yang jelas dengan semangat kemerdekaan tahun ini harus menjadi momentum bagi semua anak bangsa terutama jajaran Polri dari hulu hingga hilir untuk semakin dewasa dalam mengemban tugasnya sehingga semua kinerjanya mendapat apresiasi, dukungan dan cinta dari masyarakat.

Tentu ada sejumlah parameter yang dapat dijadikan untuk mengukur kinerja Polri tapi satu diantaranya humanis dan responsif terhadap kondisi yang terjadi di masyarakat sehingga pada akhirnya mendapat cinta dari masyarakat. Hal yang demikian ini tentu akan lebih mudah terwujud apabila semua elemen bangsa dapat bersinergi dengan Polri terutama dalam merawat dan menciptakan kamtibmas di lingkungannya masing-masing. #Dirgahayu negeriku ke-77 dan bravo Kepolisian Republik Indonesia.(*)

  • Bagikan