MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kongres IX Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) sedang berlangsung di Kota Makassar. Hanya saja, tahapan pemilihan ketua umum baru, terjadi deadlock. Bahkan berpotensi pecah kongsi.
Oleh sebab itu, sebanyak 13 perwakilan eksekutif wilayah LMND menyatakan tidak sejalan dengan pelaksanaan Kongres yang tidak sesuai semangat organisasi.
"Karena menurut kami kongres yang diselenggarakan hari ini adalah Kongres yang tidak sehat yang gagal membaca situasi organisasi," tegas Samsudin Saman Wakil Ketua Umum bersama 6 pimpinan eksekutif wilayah satu, saat diwawancara awak media di salah satu warkop di Jalan Boulevard Makassar, Jumat (9/12).
Oleh karena itu, kata Samsudin Saman, mereka yang mengatasnamakan Komite Penyelamat, Ideologi Politik, Organisasi hadir sebagai solusi. Pihaknya menegaskan jika Kongres berlangsung di Asrama Haji Sudiang tidak sesuai presudur sehingga menimbulkan mosi tidak percaya.
"Kenapa kawan-kawan membentuk komite penyelamatan, karena banyak hal yang terjadi di dinamika-dinamika di dalam jalanya kongres," jelasnya.
Menurut Samsudin, mereka menilai orgamisasi dipimpin Asrul telah keluar dari roh perjuangan LMND sebagaimana awal tujuan organisasi.
Dalam pernyataan itu LMND sebagai organisasi gerakan yang memiliki kesadaran politik yang maju. Namun sejak kepemimpinan Asrul telah terjadi kemunduran.