Longsor di Jalan Poros Malino, Akses Jalan Masih Tertutup

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSUL.CO - Tanah longsor yang menutupi seluruh bagian jalan membuat Jalan Poros Malino, Kabupaten Gowa untuk sementara ditutup. Penutupan jalan di wilayahnya Kecamatan Parangloe itu dilakukan mengingat intensitas hujan yang masih deras dan dikhawatirkan terjadi longsor susulan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa, Iksan Parawansa saat dikonfirmasi mengatakan, jalan Poros Malino sampai pukul 21.25 Wita, Minggu (25/12) belum bisa dibuka untuk dilalui kendaraan. Hal itu dilakukan karena kondisi cuaca masih buruk.

"Kondisi cuaca masih hujan. Kemudian kita tau kondisi tanahnya di situ labil. Ditakutkan yang lewat (melintas) juga itu beresiko. Biasanya juga kalau begitu kita lakukan buka tutup jalan," kata Iksan saat dikonfirmasi Minggu malam (25/12/2022).

Hingga saat ini, kata Iksan, sebagian material longsor yang panjangnya kurang lebih 20 meter masih menutupi badan jalan. Alasan itu juga kenapa jalan tersebut belum bisa dilalui kendaraan.

Pembersih disebut baru akan dilanjutkan besok pagi. Dimana sejumlah alat berat akan kembali dikerahkan ke lokasi untuk mengeluarkan material longsor dari badan jalan.

"Tapi tinggal sedikit ini (material longsor) yang dibersihkan. Sekitaran 20 atau 30 meter itu yang mau dibersihkan. Besok baru alat berat bergerak lagi. Mudah-mudahan besok akses jalan sudah bisa dibuka kembali," sebutnya.

Sementara salah seorang korban tertimpa material longsor atas nama Deng Lewang (50 tahun) di Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, pada Sabtu (24/12/2022) dini hari masih belum ditemukan hingga hari kedua pencarian. Sulitnya ditemukan korban disebut akibat dari banyaknya material longsor.

"Proses pencarian korban terkendala banyaknya material tanah yang longsor, sementara alat berat di lokasi hanya menggunakan satu unit ekskavator dibantu tenaga manual Tim Sar Gabungan dalam membersihkan sisa puing dan batang pohon," ujar Kasi Ops , Rizal. 

Tak hanya itu, kondisi cuaca di sekitar lokasi juga disebut salah satu fakto proses pembersihan material terhambat, sebab tanah di bagian atas masih sangat labil saat terkena air hujan. 

"Karena itu, hingga pukul 17.45 Wita pencarian korban masih nihil. Dan dengan mempertimbangkan kondisi lapangan, maka operasi sar dihentikan sementara dan rencana akan kembali dilanjutkan besok dengan tetap menggunakan alat berat," sebutnya.

Sebelumnya, tiga orang di tempat terpisah yang juga merupakan korban tanah longsor di Kecamatan Tinggi Moncong, berhasil ditemukan Tim Sar Gabungan dalam keadaan meninggal dunia.

  • Bagikan