Refleksi Akhir Tahun: “Relasi Kuasa” Menuju Tahun Politik

  • Bagikan
Andi Yuslim Patawari

Gonjang-ganjing di luar sana (masyarakat) kian kencang ketika Anis Baswedan batal dideklarasikan pada November lalu. Fakta ini membangun opini seakan terdapat komunikasi dan hubungan yang tidak harmonis di antara partai pengusung. Ibarat memukul di ruang yang kosong, meski Anis Baswedan rutin bersosialisasi ke sejumlah daerah yang dimotori oleh elit Nasdem yang harapannya bisa mendapatkan simbiosis mutualiasme antara Anis dan Nasdem, namun arah koalisi hingga kini belum jelas atau masih menunggu waktu. Wallahu a'lam.

Joko Widodo sebagai Presiden telah menunjukan signal dukungan ke beberapa figur capres di beberapa momentum saat hadir di acara partai politik dan kenegaraan, namun belum sejalan keinginan Joko Widodo dengan PDIP yang kemungkinan besar akan mengusung Puan Maharani sebagai Calon Presiden, masyarakat menunggu apakah Jokowi akan mengikuti arus kekuasaan Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri sebagai petugas partai atau tetap mendorong figur lain yang secara emosional menjadi kader ideoligis Jokowi dan telah disiapkan partai pengusung dan logistiknya maka akan terjadi perang "Relasi Kuasa" yang akan menentukan pemenangnya.

Isu lain yang ikut meruncing tensi politik memanas yakni, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut diterpa isu politik identitas. Kelompok yang tidak menyukainya, menjadikan Pilkada DKI 2017 sebagai referensi, lantas menghembuskan isu menggelikan tersebut ke publik yang belum tentu benar.

Berkaca pada pemilu sebelumnya, isu SARA sebenarnya sulit dihindari. Demi meraih simpati rakyat, acapkali para elit partai menggunakan politik identitas. Namun seberapa kuat pengaruhnya terhadap konstituen, pengamat terorisme dari Universitas Indonesia Ridwan Habib menegaskan isu politik identitas sudah tidak relevan untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden pada 2024, karena literasi masyarakat tentang berita bohong atau hoaks sudah membaik.

Dalam situasi politik yang carut marut dengan isu tersebut, kita berharap pesta demokrasi tetap kondusif dan tetap pada koridor hukum yang berlaku. Kedewasaan berdemokrasi serta edukasi dari elit – elit partai diharapkan mampu meredam konflik yang bisa saja terjadi meski kita tidak mengharapkannya.

Surya pagi Tahun 2023 tidak lama lagi menampakkan dirinya semoga perdebatan politik dan perang strategi untuk meraih kemenangan politik "Relasi Kuasa" tidak membuat perpecahan anak bangsa sehingga terjaga kedamaian di tengah pesta 5 tahunan yang berulang sebagai kedewasaan berdemokrasi adalah hal yang biasa dalam pergantian pemimpin bangsa. (**)

Oleh: Andi Yuslim Patawari

  • Ketua DPP AMPI 2010-2015
  • Ketua DPP KNPI 2011-2014
  • Anggota Dewan Pakar ICMI Pusat 2010-2015
  • Kandidat Doktor pada Univ. Padjajaran Bandung, Jawa Barat
  • Bagikan