Intensitas Hujan Tinggi, Dua Titik Longsor Terjadi di Enrekang

  • Bagikan
Kepala Pelaksana BPBD Enrekang Arsil Bagenda memantau lokasi longsor.

ENREKANG, RAKYATSULSEL - Intensitas hujan yang tinggi kembali mengakibatkan tanah lonsor di Kabupaten Enrekang, Rabu (28/12).

Kejadian ini berada di alur sungai Mata Allo, di jalan Sultan Hasanuddin. Tepat diantara Pos Lantas Polres Enrekang dan Jembatan Emas penghubung Kelurahan Juppandang - Galonta.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Enrekang, Arsil Bagenda menuturkan, akibat kejadian ini sebagian bangunan pos lantas mengalami kerusakan.

"Kejadiannya itu semalam karena memang hujan deras. Itu pos lantas sudah hilang sebagian karena dikeruk longsor," kata Arsil.

Selain Pos Lantas, kata dia, longsoran tanah ini juga merusak pipa milik PDAM. "Tidak ada korban jiwa, kendaraan bekas kecelakaan dan tilang sudah dievakuasi sebelum kejadian ini terjadi," ungkapnya.

Saat ini, Arsil mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Pompengan Jeneberang untuk melakukan penanganan longsor di kawasan sungai itu.

Sehari sebelumnya, Kondisi serupa juga melanda kompleks perumahan Aliyah Residence, Dusun Bampu, Desa Karueng, Enrekang.

Saat hujan deras, tebing setinggi 10 meter tiba-tiba runtuh tepat pukul 14.30 Wita. Material tanah ini menutupi kali sehingga air meluap dan merembes ke rumah warga.

Kepala Desa Karueng, Usmayadi, menuturkan sebanyak delapan rumah yang mengalami dampak dari kondisi ini dan dua Kepala keluarga harus mengungsi.

"Mereka telah mengungsi ke rumah kerabat lantaran rumahnya paling terdampak. Dikhawatirkan juga, adanya longsor susulan di area tersebut," kata Usmayadi.

  • Bagikan