Antispasi Dampak Cuaca Ekstrem, BPBD Sulsel Imbau Perhatian Seluruh Stakeholder

  • Bagikan
Amson Padolo

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Cuaca Ektrem telah melanda sejumlah daerah di Sulsel. Akibatnya, tak sedikit rumah warga terdampak bencana. Badan Penanggulangan Berencana Daerah (BPBD) Sulsel mengimbau seluruh stakeholder beri perhatian.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sulsel Amson Padolo menuturkan, sejak awal Januari 2023 beberapa kabupaten telah terdampak dari cuaca ekstrim.

Dia memaparkan, dampak dari cuaca ekstrem ini mesti ditangani secara pentahelix. Yaitu menjadi perhatian semua kalangan, baik penanganan sebelum (antisipasi) bencana dan saat terjadi bencana dan setelah terjadi bencana.

"Contoh, bagaimana menghindari bahaya pohon yang tumbang, itu kan DLH setempat dengan pengamanan yang kita arahkan untuk membersihkan dahan yang rentan patah, bahkan dilakukan pemotongan sesuai dengan melihat tingkat resiko yang dapat di timbulkan pohon tersebut," tukasnya.

Meski begitu, kata dia, BPBD Sulsel terus berkordinasi dengan BPBD kabupaten dan kota di Sulawesi selatan terhadap penanganan bencana.

"Jadi sebenarnya kebencanaan itu ditangani semua pihak, jadi BPBD di sini dalam fungsi koordinator, dalam proses penanganan bencana itu dilaksanakan secara Pentahelix, artinya semua pihak itu bertanggungjawab dengan tupoksi masing-masing," jelasnya.

Dia menuturkan, pihaknya juga telah menyediakan alat penyelematan atau Rescue apabila diperlukan di beberapa wilayah yang membutuhkan. Bahkan, pemerintah telah menyalurkan bantuan ke daerah terdampak bencana.

"Kita juga menyiapkan perahu karet dan perahu polietilen kita sudah siapkan , Kita juga menyiapkan tim reaksi cepat kalau misalnya ada bencana, jadi ada itu standby kalau ada misalnya evakuasi tiba-tiba dan lain-lain," ungkapnya.

Sekaitan data bencana yang terjadi di Sulawesi selatan, saat ini masih terdapat beberapa wilayah yang belum memberikan data ke pihaknya, dikarenakan BPBD setempat masih fokus pada penanganan yang terjadi di wilayah masing masing.

"Masih ada yang belum kasih masuk, kayak Makassar. kita juga tidak bisa paksa mereka, karena mereka fokus melakukan penanganan," katanya.

  • Bagikan