Presiden Hadiri Panen Raya Maros, Petani Harap Harga Beli Gabah Meningkat

  • Bagikan
Warga Desa Baji Pa'mai Antusias Menunggu Kedatangan Presiden Jokowi. (Abu/A)

MAROS, RAKYATSULSEL - Petani masih mengeluhkan harga beli gabah yang terbilang rendah. Hal ini terus disampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri panen raya di Maros.

Petani Desa Baji Pa'mai Kecamatan Maros Baru Muhammad Arafah mengungkapkan seringkali harga jual gabah itu tak mampu memenuhi harapan. Sehingga, hal itu masih mencemaskan para petani sebab tidak mampu menutup biaya produksi.

"Kalau misalnya menutupi produksi itu biasanya gabah basah yang kami jual, Harganya Rp5.200 per kilo, itu turun. Pernah mencapai awal panen pertama itu Rp5.700," ungkap Muhammad Arafah, saat menunggu kehadiran presiden di Desa Baji Pa'mai kecamatan Maros Baru kabupaten Maros, Kamis (30/3).

"Ya kalau terus terang untuk membiayai produksi, untuk harga Rp5.200, ya sepertinya belum bisa," imbuhnya.

Ia menuturkan, banjir yang sempat menggenang di kawasan tani mereka sepanjang musim tanam hingga musim panen ini yang diperkirakan pada Maret-April itu, cukup memakan biaya bagi para petani yang berada di wilayah itu.

"Tanam pertama banjir, terus tanam lagi. Kerugiannya itu ongkos tanam, dan sebagainya itu Rp1 juta / hektare," paparnya.

Bahkan, dirinya juga menyampaikan, apabila harga jual gabah terus rendah, sebagai solusi untuk mengoptimalkan biaya keuangan, mereka kadang kala memanfaatkan gabah kering mereka secara langsung.

"Biasanya gabah kering kita langsung pabrik, untuk kebutuhan makan," ucapnya.

Ia berharap, dengan hadirnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dapat menjadi sebuah solusi sekaitan dengan kesejahteraan hidup para petani dengan meningkatkan harga beli pada kalangan petani.

"Jadi harapan kami, ke bapak Presiden mudah-mudahan harga beli ke petani bisa diatasnya lagi pak (Rp 5.200), kalau bisa tembus Rp 6.000,- itu sudah merupakan langkah para petani pak," pungkasnya. (Abu Hamzah/B)

  • Bagikan