MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pilihan Danny Pomanto meninggalkan Partai NasDem merupakan hitung-hitungan langkah politik menjelang Pilgub 2024. Danny mungkin merasa akan kesulitan mendapatkan tiket ke Pilgub Sulsel bila masih betah dan berharap ke NasDem.
Alasannya, NasDem diperkirakan akan mengusung sendiri Ketua Rusdi Masse nantinya. Perahu paling realistis bagi Danny bila ingin ikut berlayar di Pilgub Sulsel adalah PDIP.
Selama ini, partai Banteng minim tokoh atau figur ideologis yang bisa dijual dalam kontestasi politik Pilgub Sulsel. Danny melihat celah itu dan berharap mendapat tiket Pilgub bila benar-benar dia jadi mengenakan jaket merah. Danny bisa punya bargaining politik karena sejumlah kandidat Pilgub, belum ada dari kader PDIP Sulsel.
Saat dimintai tanggapan pengurus PDIP, apa respons mereka mengenai Pilgub Sulsel 2024? Apakah tidak ada kader asli yang diancang-ancang untuk diusung? Bagaimana peluang mengusung Danny Pomanto bila dia jadi bergabung ke PDIP?
Sekretaris DPD PDIP Sulsel, Rudi Pieter Gony secara realistis mengakui bahwa hingga saat ini PDIP bekum membahas soal pilgub. Apalago soal sosok yang akan diusing nantinya.
Menurutnya, saat ini PDIP Sulsel fokus hadapi pemilu atau pileg 2024. Dengan begitu dipaatikan pihaknya fokus pada kerja agar bagaimana penjngkatan kursi di tiap dapil dan daerah.
"Untuk saat ini belum dibahas Pilgub 2024.karena kita PDIp maaih fokus ke Pileg. Kalau jumlah kursi aman, maka kita bisa usung figur," katanya, Senin (3/7/2013).
Dia menambahkan, saat ini memang banyak figur intens berkomunikasi aama PDIP. Hanya saja sekarang bukan waktunya dibahas calon Gubernur yang diusung.
"Ada beberapa tokoh figur sudah jalin komunikasi. Kami menilai selagi fokus pileg, belum waktunya bahas pilgub," tukasnya.
Sedangkan Wali Kota Makassar, Danny Pomanto mengakui selain dua alasan keluarga dan politik sehingga mundur dari NasDem. Niatnya untuk maju Pilgub 2024 tidak bisa diulur-ulur karena dorongan dari mayarakat dan timnya.
"Tetap ada keinginan maju Pilgub. Tapi kedepan dikihat partai mana kan nantinya akan terjawab," katanya.
Ahli arsitek itu menegaskan, karena ini sikap harus sampaikan ke masyarakat supaya bisa lebih maksimal dengan posisi sekarang. Termasuk dengan NasDem dan semua partai.
"Apakah mundur berkaitan dengan Pilpres? Saya kira bisa alasan itu karena ini pilihan pribadi, tapi saya kira bukan satu satunya alasan itu," tururnya.
Lantas kapan menentukan masuk partai? Dia menegaskan, bisa lama bisa cepat, tapi dia tidak ingin jadi duri dalam daging keputusan politik. Tidak enak jadi duri dalam daging.
"Apakah terkait dengan Pilgub?
Macam macam tafsir saja. Politik itu tafsiran. Saya harus banyak belajar politik," terangnya. (suryadi maswatu/B)