Danny Trauma Dikriminalisasi

  • Bagikan
(Dokumen RakyatSulsel)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto enggan menandatangani Surat Keputusan (SK) proyek PSEL meski sudah ditentukan pemenang tendernya.

Alasan Danny mengungkapkan hal tersebut lantaran ada rasa traumatik yang sebelumnya dia alami. Menurutnya, tanda tangan dapat dijadikan alat untuk menyeret dirinya ke ranah hukum. Seperti beberapa waktu lalu dia dimintai keterangan oleh Aparat Penegak Hukum untuk terkait SK PDAM.

"Saya trauma tanda tangan tanda tangan, kadang bisa saya dikriminalisasi soal SK. Saya trauma soal SK PDAM," ucap Danny saat ditemui di Hotel Claro Makassar, Jumat (14/7/2023).

Apalagi, kata Danny, saat ini telah memasuki tahun politik sehingga dibutuhkan kehati-hatian.

Maka dari itu, dia menegaskan bahwa penandatangan SK PSEL baru akan dilakukannya ketika ada surat rekomendasi dari panitia lelang.

"Jadi saya tidak mau tanda tangan kalau tidak rekomendasi. Apalagi ini tahun politik. Bahaya," ucapnya.

Lebih jauh, Danny bilang, PSEL merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) sedikit sulit untuk dikerjakan. Seperti di beberapa kota di Indonesia mengalami kendala karena banyak regulasi yang berbeda-beda.

Meski demikian, lanjut Danny, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dapat menemukan formula yang baik sehingga dapat berjalan hingga ke tahap ini.

"Inilah tender dengan bagaimana membuat safety, kecuali SK. Karena saya trauma," tutup Danny.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Ferdy Mochtar masih enggan membeberkan pemenang tender proyek PSEL.

Pasalnya, kata dia, pengumuman tender proyek PSEL akan diumumkan secara resmi melalui laman website makassarkota.go.id.

"Belum ada pemenang, nanti ada pengumuman resminya melalui website," ucap Ferdy.

Ferdy menambahkan saat ini panitia lelang tengah mengupayakan rekomendasi dari beberapa pihak yakni Aparat Penegak Hukum (APH) di antaranya dari pihak kejaksaan, Polda dan BPKP.

"Setelah utuh itu semua baru diumumkan," jelas Ferdy.

Ia mengaku sejauh ini proses lelang berjalan dengan sangat baik, dan tak ada kendala berarti. Meski belum pasti, ia mengaku pengumuman akan diupayakan untuk dilakukan dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Ferdy menjelaskan PSEL merupakan salah satu proyek strategis nasional ditargetkan rampung akhir tahun ini. Setelah pemenang tender ditetapkan, groundbreaking PSEL di Kota Makassar ditarget dapat dilaksanakan enam bulan kemudian.

"Dokumen yang ditawarkan kepada investor memiliki target agar dalam waktu enam bulan setelah kontrak kerjasama ditandatangani, paling lambat pada bulan Desember, proses groundbreaking PSEl di Kota Makassar sudah dapat dilakukan," ucap Ferdy.

Meski adanya penundaan pengumuman pemenang tender, Ferdy mengatakan upaya terus dilakukan untuk tetap mengejar target tersebut agar investor mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat, yaitu melalui BLPS fisik dan memenuhi persyaratan pemilihan listrik sesuai dengan Perpres 35 tahun 2018.

"Pada saat pemerintahan Jokowi ini mereka sudah terakui oleh negara bahwa PSEL sudah jalan sehingga mendapat dukungan APBN dari pusat," jelas ferdy.

Diketahui, sebelumnya sudah ada tiga calon investor yang lolos pada tahap tiga besar PSEL pada 22 Mei 2023 yang lalu. Calon investor tersebut semuanya berasal dari negara China.

Sedangkan, untuk nilai investasi dari proyek PSEL TPA Antang ini ditaksir sebesar Rp 2 triliun. (Shasa/C)

  • Bagikan