IPMIL Raya Minta Pemerintah Evaluasi Evaluasi Perpanjangan Kontrak PT Vale

  • Bagikan
Pengurus Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) Raya, saat menggelar unjuk rasa di gedung DPRD Sulawesi Selatan, Selasa (18/7/2023).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Setelah menggeruduk PT ANTAM, Pengurus Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) Raya, juga menggelar unjuk rasa di gedung DPRD Sulawesi Selatan, Selasa (18/7/2023).

Akibat unras ini, kemacetan di Jalan Urip Sumoharjo tak terhindarkan setelah massa aksi membakar ban bekas.

Unjuk rasa tersebut mendesak DPRD Sulawesi Selatan dan Pemerintah pusat melakukan evaluasi terhadap PT Vale dalam hal pengelolaan anggaran untuk kesejahteraan masyarakat.

"DPRD Sulsel tidak boleh diam, PT Vale harus diawasi oleh legislatif agar anggaran atau keuangan yang masuk ke kas negara tidak salah sasaran," ujar Jenderal Lapangan AGMAS Wija To Luwu Thalib Ruslan, Selasa, (18/72023).

Selain itu, ia juga mendesak agar Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman memperhatikan perekrutan tenaga kerja lokal yang mereka anggap masih minim.

"Gubernur harus memastikan bahwa PT Vale itu merekrut tenaga kerja lokal, bukan orang dari luar di bawa masuk, karena sampai saat ini riak-riak warga tak diperkejakan masih terus terjadi," tegasnya.

Orasi secara bergantian membentangkan spanduk yang bertulisksn "Mendesak DPRD Sul sel agar PT Vale transparan dalam pengelolaan keuangan agar negara tidak rugi,"

Massa aksi hanya ditemui oleh Abdul Latif (Staf Aspirasi DPRD Prov Sulsel).

Adapun tuntutan massa aksi:

  • Mendesak kepada Gubernur Sul sel untuk mengevaluasi perpanjangan kontrak kerja PT Vale.
  • Mendesak kepada DPRD prov Sul sel agar PT Vale transparan dalam Pengelolaan keuangan  agar negara tidak rugi.
  • Perioritaskan tenaga kerja lokal
  • Transparan dalam Pengelolaan CSR untuk pendidikan dan kesehatan.
  • Pelibatan pengusaha lokal / kontraktor lokal.
  • Menolak PT Antam sebagai  kontraktor di PT Vale yang bIsa menjadi pesaing kontraktor lokal.

(Yadi/B)

  • Bagikan