Jadi Narasumber Goes to Indonesia Society 5.0 di ITB, Danny Pomanto Perkenalkan ‘Makassar Sombere dan Smart City’

  • Bagikan
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, tampil menjadi narasumber pada acara "Goesmart; Goes to Indonesia Society 5.0" di Institut Teknologi Bandung (ITB), Kota Bandung, Kamis (7/9).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, menjadi narasumber pada acara "Goesmart; Goes to Indonesia Society 5.0" di Institut Teknologi Bandung (ITB), Kota Bandung, pada Kamis (7/9).

Dalam acara tersebut, Danny Pomanto menjelaskan langkah-langkahnya bersama Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi, dalam mewujudkan visi misi "Makassar Sombere' & Smart City," yang menggabungkan teknologi tinggi dengan karakter masyarakat.

Danny Pomanto menekankan pentingnya karakter sombere (keramahtamahan), humble, dan persaudaraan dalam mengiringi pembangunan kota untuk menjadi dua kali lebih baik.

Ia mengatakan saat ini Kota Makassar menduduki peringkat ke-80 dalam Smart City Index 2019.

Dalam perjalanan menuju kota yang smart, Danny mengatakan mulai membangun kota melalui lorong-lorong. Salah satu program yang fenomenal dan menjadi percontohan nasional ialah Lorong Wisata (Longwis). 

Ia mengaku pihaknya juga fokus melengkapi ekosistem pangan di lorong wisata. Olehnya tercipta food security atau ketahanan pangan.

Bahkan di dalam 1.096 Longwis telah dilengkapi CCTV, WiFi, avatar, hingga dibentuk dengan konsep tiga dimensi sehingga memudahkan aparat penegak hukum memonitoring aksi kriminal dan lainnya di lorong-lorong.

Danny menyebut Longwis merupakan sebuah multi inovasi yang melibatkan masyarakat secara keseluruhan sehingga ada fungsi pemberdayaan.

Apalagi, dia menggarisbawahi kondisi dunia saat ini terjadi beberapa potensi bencana yakni, bencana populasi, hidrometeorologi (climate change), geopolitik (perang) dan pangan.

Pada era saat ini, ia mengungkapkan, pembangunan berorientasi membangun kota lebih cepat (faster), resiliensi; kuat tangguh, more better (selalu lebih baik), dan adaptif terhadap perubahan.

"Membangun kota tidak boleh dilakukan rutinitas. Harus faster (lebih cepat) dari biasanya. Juga harus adaptif karena perubahan terjadi begitu cepat. Makanya kemampuan adaptasi menjadi bagian sangat penting," kata Danny Pomanto. 

Pun, resiliensi secara ekonomi, pihaknya terus mempromosikan branding Makassar Kota Makan Enak. Upaya itu merupakan salah satu langkah paling nyata untuk menurunkan angka inflasi di Kota Makassar. 

Dan menguatkan pertumbuhan ekonomi yang kian membaik dengan pencapaian 5,40 persen dibanding 2021 yakni 4,47 persen. Juga inflasi yang terkendali di angka 3,49 persen pada Juli, 2023.

Kemudian, membangun Makassar melalui dunia baru yaitu Makaverse atau Makassar Metaverse.

Sejak resmi diperkenalkan ke masyarakat pada Maret 2022 lalu, konsep Makaverse atau sebuah duplikasi dunia nyata ke virtual kian matang. 

Penerapan konsep Makaverse pun, ujar dia, sudah dimulai dari lorong atau gang yang merupakan sel sebuah kota. Tercatat hingga saat ini sudah ada 229 lorong dari 1.096 Lorong Wisata yang sudah dibuatkan database dalam bentuk QR Code.

Dalam QR Code itu sudah terdapat ID, KTP, data keluarga, digital address berupa titik koordinat, data kesehatan, hingga data keuangan.

Kesemua kemajuan itu lantaran timnya melakukan kekuatan engagement ke publik, meyakinkan publik untuk menerimanya, mengimpelementasikan smart solution, lalu membuat kreasi dengan aplikasi dan menyiapkan hal besar di masa depan yakni Makassar Metaverse. (Shasa/A)

  • Bagikan