Pertahankan Produktivitas PPI, Nelayan Sulsel Butuh Pemetaan Wilayah Penangkapan Ikan

  • Bagikan
Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel, Muhammad Ilyas

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Untuk terus menjaga stabilitas produksi PPI, para nelayan memerlukan pemetaan yang baik terhadap spot penangkapan sesuai dengan musim.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel, Muhammad Ilyas mengatakan produktivitas PPI tentu sangat didukung dengan hasil tangkapan para nelayan.

Hanya saja kata dia, untuk menjaga stabilitas produktivitas itu, tentu dibutuhkan pemetaan yang akurat wilayah penangkapan ikan yang dapat dibagikan ke para nelayan, apalagi musim el nino malah berdampak baik untuk para nelayan.

“Sekarang kan ada perubahan iklim, ada El-Nino. nah ini juga akan mempengaruhi wilayah tangkap dan migrasi ikan, termasuk wilayah penangkapan masyarakat selama ini. Saya kemarin ajukan ke teman-teman untuk mengajukan anggaran kajian ulang terhadap wilayah penangkapan ikan,” tuturnya.

Itu diutarakannya, dengan melihat kondisi dan teknologi nelayan Sulsel dewasa ini sebagian besar belum memiliki teknologi tinggi untuk melakukan deteksi spot terbaik untuk melakukan penangkapan ikan.

“Para nelayan masih menangkap ikan menggunakan faktor kebiasaan dan belum punya teknologi lebih untuk mendeteksi ikan, sehingga kita perlu melakukan kajian ulang kondisi iklim wilayah penangkapan ikan,” paparnya.

Menurutnya, pentingnya pemetaan wilayah tangkap tak lain juga akan berdampak pada ketepatan biaya ketika para nelayan sudah berlayar untuk menangkap ikan.

“Jadi jangan sampai selama ini lokasi penangkapan ikan itu sudah berpindah, sehingga itu juga akan menimbulkan high cost terhadap nelayan,” jelasnya.

Tak hanya itu, ia juga berpandangan apa yang disampaikan oleh Pj Gubernur Sulsel  Bahtiar baharuddin sekaitan dengan pemanfaatan wilayah pesisir tentu sulsel memiliki potensi yang besar.

Kata dia, Sulsel hanya butuh investor dengan ketersediaan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang dapat dikatakan mumpuni untuk menjadi industri ekspor, terutama rumput laut. Hanya saja fasilitas pendukung memang perlu dimantapkan. 

“Mungkin yang dilakukan provinsi itu mendetailkan setiap wilayah di perbatasan kabupaten kota, apa gunanya ? supaya yang pertama itu adalah kita menawarkan kepada para investor itu misalnya pesisir sekian ternyata di situ wilayahnya cocok untuk budidaya apa ? untuk kegiatan apa misalnya, itu yang perlu dilakukan kedepannya jadi kalau mengenai eksplorasi itu seharusnya memang dilakukan zonasi,” pungkasnya. (Abu/B)

  • Bagikan