Pengamat Sebut Anak Kepala Daerah Punya Peluang Lebih Besar Duduk di Parlemen

  • Bagikan
ILUSTRASI

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Beberapa putra kepala daerah dipastikan akan bertarung pada Pemilihan Legislatif (Pileg) mendatang.

Seperti Putra Bupati Maros, Chaidir syam,  Muhammad Gemilang Pagessa (PAN), Putra Bupati Luwu Basmin Mattayang, Arham Basmin (NasDem), Putra Bupati Soppeng  Andi Kaswadi Razak, Andi Ikram (Golkar),putra Bupati Wajo Amran Mahmud, Achmad Muflih Insani (PAN).

Selanjutnya Putra Bupati Jeneponto Iksan Iskandar, Isman Tryadi Iksan (Golkar) dan Putri Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf, Inas Utami Muchtar (Gerindra).

Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia (PPI), Ras MD menilai, peluang anak kepala daerah  di Pileg cukup relatif, meskipun peluangnya lebih baik dibanding figur lainnya. Katanya, tidak  semua anak kepala daerah memiliki  peluang seperti 'Putra Mahkota' yang berhasil terpilih. Namun  tetap mengacu terhadap kefiguran yang dimiliki.

"Tingkat pengaruh sang Ayah dan juga personaliti baik yang dimiliki sang anak akan saling berkaitan. Sehingga akan bergantung pada kerja tim di lapangan seperti apa. Kemudian  potensi keterpilihan anak kepala daerah bisa dilihat dari kompetitornya di dapil mereka,"  katanya.

Pengamat Politik, Andi Ali Armunanto menilai hadirnya anak kepala daerah otomatis menambah persaingan perebutan kursi parlemen. Mengingat secara tidak langsung anak kepala daerah merupakan representasi  dari orang tuanya.

Sehingga Ali Armunanto mendorong, penyelenggara Pemilu memperketat aturan main pada pesta demokrasi mendatang, khususnya jika terjadi mobilisasi aparatur sipil negara (ASN) untuk kandidat tertentu.

"Larangan mobilisasi sumber daya pemerintah daerah dan mobilisasi ASN harus dipertegas baik dalam sisi aturan maupun implementasinya. Karena modal  untuk mencurangi arena politik adalah sumberdaya pemerintah daerah melalui politik patronase dan intimidasi terhadap ASN," jelasnya. (Fahrullah/B)

  • Bagikan