Tim Pemenangan Minim Manuver

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tim pemenangan calon presiden dan calon wakil presiden di Sulawesi Selatan mulai berbenah. Meski terkesan lamban dalam bergerak, namun masing-masing tim telah merancang polarisasi dukungan di basis-basis suara. Kekuatan para bakal calon legislatif dan relawan digalang untuk efektivitas kampanye di daerah-daerah.

Salah seorang Koordinator Tim Pemenangan Daerah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Muzayyin Arif menyatakan telah merampungkan komposisi struktur tim pemenangan di Sulsel. Menurut dia, tim itu tergabung dari partai koalisi dan relawan yang telah terbentuk.

"Pembentukan tim daerah terkesan lamban karena kami ingin mengakomodasi semua unsur partai politik dan relawan," kata Muzayyin, Selsa (5/12/2023).

Menurut dia, lambatnya pembentukan tim untuk mempersiapkan yang terbaik dalam memenangkan Anies-Imim. Menurut dia, tim yang terbentuk akan bekerja di bawah kendali Ketua Tim Daerah Rusdi Masse dari Partai Nasdem. Dia mengaku, posisi sekretaris maupun bendahara tim tidak begitu penting untuk Partai Keadilan Sejahtera.

"Yang penting tim bisa solid dan bekerja sama dalam kerja-kerja pemenangan," kata dia.

Menurut dia, ke depan tim yang beranggotakan partai koalisi dan relawan akan melakukan sosialisasi dan kampanye ke calon pemilih. Hingga saat ini, kata dia, kelengkapan struktur tim masih menunggu dari tim nasional di Jakarta.

"Mungkin akan ada dulu pengukuhan di tingkat provinsi lalu pembentukan tim untuk kabupaten dan kota. Yang jelas sekarang sudah terbangun komunikasi antar-partai pengusung. Belum ada jadwal pasti pengukuhan tim daerah," beber legislator Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan tersebut.

Sementara itu, Relawan Mileanies mulai bergerak dengan membuat ratusan spanduk dukungan kepada Anies-Imin. Ketua DPD Mileanies Kota Makassar, Anhy Budiman mengatakan, pembuatan spanduk tersebut sebagai wujud partisipasi dalam menunjukkan dukungan nyata kepada pasangan AMIN agar bisa menang di Pilpres 2024.

Relawan Mileanies adalah relawan merupakan simpul dari Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn). Rencananya, gerakan membuat spanduk rakyat akan terus dilakukan oleh setiap relawan pada lingkungan masing-masing.

"Kami arahkan kawan-kawan relawan AMIN di manapun berada untuk bisa melakukan hal yang sama di lingkungan masing-masing. Setidaknya ini kontribusi paling minimal yang bisa kita lakukan di tengah minimnya APK AMIN," ujar dia.

Wakil Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) Asri Tadda mengatakan bahwa gerakan spanduk rakyat akan menjadi salah satu model kampanye oleh relawan AMIN.

"Kami akan menggelar Festival Spanduk Rakyat secara nasional selama Desember ini. Setiap relawan atau simpatisan Anies-Imin boleh ikut," beber Asri.

Untuk mengikuti festival ini, sambung Asri, adalah dengan membuat minimal dua buah spanduk rakyat kreasi sendiri, berisi pesan-pesan perubahan yang dibawa oleh AMIN.

"Buat spanduk rakyat dari bahan-bahan sederhana dan biaya minimalis, videokan prosesnya, mulai dari persiapan hingga terpasang di lokasi strategis," ujar dia.

Ketua Tim Pemenangan Daerah Prabowo-Gibran Sulsel, Andi Damisnur mengatakan, struktur tim yang telah terbentuk baik provinsi, kabupaten, dan kota sudah siap bekerja. Menurut dia, semua anggota berkewajiban menjalankan arahan dari tim nasional untuk pemenangan Prabowo-Gibran di sulsel.

"Tugas tim kabupaten/kota sama dengan tim yang ada di provinsi. Mereka bertugas mengkoordinasikan semua arahan dari TKN pusat," ujar Damisnur.

Dia mengaku belum menetapkan target secara pasti untuk kemenangan Prabowo-Gibran di Sulsel. Sejauh ini TKD hanya menargetkan secara keseluruhan Prabowo-Gibran dapat menang di Sulsel dengan minimal 50 persen suara. Target itu diyakini dapat dilampaui.

"Kami optimistis menang di Sulsel dengan target yang ada. Untuk angkanya belum dipastikan targetnya, tetapi kami punya hitungan di atas 50 persen, kisaran 60 persen," ujar dia.

Anggota TKD Prabowo-Gibran Sulsel, Harmansyah mengatakan target kemenangan Prabowo-Gibran di Sulsel bukan tanpa alasan. Hal itu karena pasangan tersebut punya koalisi yang terdiri dari partai-partai peraih suara terbanyak di Pemilu 2019.

"Parpol koalisi ini menguasai kursi pimpinan DPRD. Seperti Golkar, Gerindra dan Demokrat. Perolehan suara tiga parpol ini pun tak sedikit," kata dia.

Partai Golkar meraih 833 ribu suara, Gerindra 645 ribu suara dan Demokrat memperoleh Demokrat 398 ribu suara di hasil Pemilu 2019. Juga ditambah salah satu partai koalisi Indonesia Maju, yakni PAN yang pernah menguasai kursi pimpinan DPRD Sulsel pada 2014.

Harmansyah mengatakan sejak awal pembentukan Koalisi Indonesia Maju, Gerindra sebagai salah satu partai besar di Sulawesi Selatan terus membangun koordinasi dengan partai koalisi.

"Kalau sekarang kan sudah ada TKD, jadi koordinasi tetap jalan terus. Sudah ada posko pemenangan juga jadi interaksi dengan teman-teman koalisi yang lain terus terjalin baik," ujar dia.

Menurut Harmansyah, Gerindra telah melakukan langkah strategis untuk memenangkan Prabowo-Gibran.

"Langkah strategis itu salah satunya dengan memasifkan infrastruktur partai. Kalau dari Gerindra itu kita masifkan infrastruktur partai, kemudian militansi kader," kata Harmasyah.

Sekretaris Tim Prabowo-Gibran Sulsel, Darmawangsa Muin mengatakan partai koalisi akan bergerak di 24 kabupaten kota.

“Kami akan maksimalkan semua partai koalisi melalui TKD dan kami juga sudah meminta kepada seluruh caleg-caleg turun mensosialisasikan Prabowo-Gibran,” kata Darmawangsa.

Menurut dia, pada Pilpres 2019, pasangan Prabowo-Sandi mampu unggul di Sulsel dengan perolehan 57 persen atau hanya kalah di lima Kabupaten yakni Tana Toraja, Toraja Utara, Bone, Soppeng dan Wajo. Darmawangsyah mengatakan, dukungan Jokowi ke Prabowo secara otomatis akan membuat lima daerah tersebut akan solid memberi suara.

Walau demikian pihaknya tetap turun menyampaikan program apa yang akan dilakukan pasangan Prabowo-Gibran ke masyarakat untuk lima tahun ke depan.

“Jadi untuk Bosowa (Bone-Soppeng-Wajo) dan Toraja kami yakin untuk pertama kalinya pak Prabowo menang di sana,” jelasnya.

Adapun, juru bicara tim pemenangan Ganjar-Mahfud Sulawesi Selatan, Iqbal Arifin mengungkapkan persiapan TPD Provinsi dan TKP untuk keseluruhan tim pemenangan sudah lengkap.

"Kami berupaya Sulsel menjadi role model pola pemenangan yang tidak lepas dari instruksi dari TPN," ujar Iqbal.

Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP Sulsel ini menyebut TPD Sulsel terdiri dari pengurus inti partai koalisi akan kolaborasi bergerak bersama dalam pergerakan pemenangan yang dilakukan oleh kabupaten dan kota. Menurut dia, tim inilah yang menjadi ujung tombak dalam meraih kemenangan.

"Mereka sangat dekat dengan pemilih," ujar dia.

Dia mengatakan, maka pihaknya mengarahkan fokus penguatan pemenangan Ganjar-Mahfud di Sulsel itu ada di kabupaten/kota. Disebutkan, TPD Sulsel tetap menargetkan menang di Sulsel.

"Sekalipun ada pandangan kami bakal kalah, tapi kami tetap optimistis bisa memberi suara signifikan secara nasional. Target kami ingin menang di Sulsel untuk Ganjar-Mahfud secara nasional," ujar dia.

Pengamat pemilu di Makassar, Nurmal Idrus mengatakan Pilpres 2019 dan Pilpres 2024 memiliki peta yang berbeda dari jumlah pasangan calon. Menurut dia, NasDem sebagai partai pemenang kedua di Sulsel dan memiliki rekam jejak yang baik untuk menaikan elektorat pasangan Anies-Imin.

“Tapi saya belum bisa prediksi apakah nomor urut satu bisa memang. Tapi di Sulsel hanya pasangan AMIN dan Prabowo-Gibran yang akan bersaing. Kalau Ganjar kalah di Sulsel tapi dapat menang di pulau Jawa,” ujar Nurmal.

Menurut dia, wacana perubahan yang diusung pasangan AMIN tidak begitu berpengaruh di Sulsel. Alasannya, masyarakat Sulsel telanjur merasa nyaman dengan pemerintah Jokowi saat ini.

“Isu perubahan tidak terlalu banyak berpengaruh di Sulsel tingkat penerima di masyarakat selama ini ke Jokowi cukup bagus,” imbuh dia. (suryadi-fahrullah/C)

  • Bagikan