Keluhkan Distribusi Solar Subsidi di SPBU Mare Bone, Petani : Pak Kapolda Tolong Kami

  • Bagikan
Perwakilan petani di Bone mengeluhkan pembagian solar di SPBU Karella Mare ke Sekcam Mare

BONE, RAKYATSULSEL - Petani di Kecamatan Mare Kabupaten Bone tak berdaya menghadapi pengaturan antrean di SPBU Karella Mare di Desa Kadai Kecamatan Mare Kabupaten Bone.

Para petani pengguna solar subsidi di Kecamatan Mare kini hanya jadi penonton setiap harinya dengan membawa masing-masing 5 buah jerigen dan pulang dengan tangan hampa alias jerigen kosong.

Salah seorang petani dari Dusun Karella Desa Karella Kecamatan Mare, Mardan (31), menuturkan bahwa dirinya bersama para petani pemilik pompa air lainnya untuk sawah terkadang sampai satu minggu baru mendapatkan lagi nomor antrian.

Ia juga menjelaskan bahwa dirinya bersama para petani hanya dijatah lima (5) jerigen, sedangkan di lain pihak ada yang dikasi 10 jerigen bahkan sampai 30 jerigen dan itu pun dilayani setiap hari.

"Kasihan kami pak, hanya menjadi penonton setiap hari melihat solar bersubsidi yang diambil oleh keluarga pemilik SPBU Karella Mare yang setiap hari mengambil puluhan jerigen," tutur Mardan di hadapan Sekcam Mare, Selasa (19/12/2023).

"Di SPBU Karella Mare sepertinya kami petani dianak tirikan pak, padahal adaji saya lihat petugas (oknum polisi) ada di SPBU tersebut. Tolong Pak Kapolda bantu kami rakyat kecil," harap Mardan.

Ia menambahkan, sudah tiga hari pompa airnya tidak berfungsi karena tidak ada solar didapatkan, sehingga sawahnya kekeringan padahal sudah memasuki musim tanam.

Hal senada dikemukakan Aco, petani dari Desa Kadai Kecamatan Mare. Bahkan dirinya sangat geram karena SPBU Karella Mare terletak di Desa Kadai Kecamatan Mare tetapi dirinya mengalami hal yang sama dengan Mardan, hanya menjadi penonton ketika ada orang kapal yang diduga kroninya pemilik SPBU Karella Mare yang selalu diberikan solar setiap harinya sampai 50 jerigen.

"Lebih baik ditutup saja itu SPBU Karella Mare karena hanya mementingkan keluarganya saja. Saya orang kecil ini hanya menjadi penonton melihat keluarga dan temannya pemilik SPBU Karella Mare mengambil solar setiap harinya," ujar Aco.

Di hadapan para petani, Sekcam Mare, Sainal Abidin berjanji akan memperjuangkan terus harapan petani untuk mendapatkan BBM jenis solar bersubsidi di SPBU Karella Mare.

Ia juga berharap agar pihak yang berwenang dan berkompeten terkait SPBU mendengarkan jeritan petani dan nelayan sebab ia menduga di SPBU Karella Mare ada mafia solar.

"Saya menduga ada mafia solar di SPBU Karella Mare. Saya akan melakukan investasi kemana arahnya solar bersubsidi di SPBU Karella Mare," ujar Sainal Abidin.

Sementara itu, Camat Mare, Andi Hidayat Pananrangi, dengan tegas mengatakan bahwa Pemerintah Daerah harus tegas terhadap pemilik SPBU yang nakal.

"Tidak perlu lagi ada basa basi atau narasi yang justru lebih mempersulit masyarakat khususnya petani. Faktanya semakin menguat kepentingan masyarakat dikesampingkan, tapi tidak ada tindakan hukum. Oknum APH hanya terkesan pada tataran narasi yang tidak bermutu. Harus ada desakan ke Pemda untuk mencabut ijin SPBU yang merugikan kepentingan masyarakat," tegasnya. (Enal)

  • Bagikan