MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) saat ini sudah menemukan ratusan surat suara rusak dan kotak suara yang rusak saat melakukan pengawasan pengepakan.
Komisioner Bawaslu Sulsel, Syamsuar mengatakan jika pihaknya telah melakukan pengawasan melekat, mulai dari kedatangan kotak suara dan surat suara hingga dilakukan pelipatan. Tapi saat melakukan pengawasan masih temukan kotak bersama surat suara tidak layak.
"Kemarin ada kotak suara rusak karena tertindih paling bawah dan itu terjadi di Kabupaten Pinrang," kata Syamsuar, Jumat (5/1/2024).
Untuk surat suara yang rusak, kata mantan ketua Bawaslu Gowa, ini terjadi di Kota Makassar. "Makassar beberapa surat robek dan terdapat noda tinta sehingga dinyatakan rusak," ujarnya.
Namun semuanya ini, kata Syamsur, KPU sudah meminta agar surat suara dan kotak suara yang tidak layak digunakan agar segera diganti. "Sudah ada permintaan pergantian," ujar dia.
Ketua Bawaslu Kota Makassar, Dede Arwinsyah mengatakan pihaknya telah menemukan ratusan surat suara yang rusak.
"Ratusan surat suara yang kami temukan rusak karena becak tinta dan ada juga robek, jadi saat ini sudah dipisahkan yang rusak dan tidak," kata Dede.
Surat suara yang rusak, lanjut Dede, itu akan digunakan pada 14 Februari 2024 nanti dan dia sudah berkoordinasi dengan KPU Makassar agar meminta ganti.
"Surat suara yang rusak kami minta untuk dibuatkan berita acara dan akan dimusnahkan sama-sama nanti," imbuh dia.
Surat suara ditemukan rusak pada saat pelibatan dan itu ada pada calon Legislatif (Caleg) DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel 1 dan calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
"Caleg DPR RI yang teman-teman temukan rusak. Kan baru itu selesai dilipat, kalau DPD sebentara dilakukan pelipatan tapi sudah ada juga ditemukan rusak (karena noda tinta dan robek)," kata dia.
Sementara itu, Polda Sulsel turut mengerahkan personelnya dalam pengamanan dan pengawalan pendistribusian logistik Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 di sejumlah wilayah atau kabupaten yang ada di Sulsel.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R. Djajadi mengatakan, untuk pengawalan pendistribusian logistik Pemilu 2024 pihaknya melibatkan personel dari masing-masing Polres. Khusus di wilayah Kota Makassar disebut ada sebanyak 60 personel dari Polrestabes Makassar yang ditugaskan untuk berjaga di gudang logistik KPU.
"Jumlah personilnya kalau di gudang logistik Kota Makassar ada 60 personel, ini lintas fungsi," ujar Andi Rian.
Selain personel kepolisian dari Polrestabes Makassar, Polres Pelabuhan Makassar juga mengerahkan sedikitnya 82 personelnya untuk melakukan pengamanan dan pengawalan pendistribusian surat suara.
Puluhan personel tersebut bertugas secara bergantian selama 24 jam. Dimana sejumlah personel Polres Pelabuhan Makassar sebelumnya melakukan pengawalan pembongkaran logistik Pemilu 2024 yang tiba di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Jalan Nusantara, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, beberapa waktu lalu.
Pengamanan dan pengawalan logistik Pemilu 2024 ini dilakukan mulai dari proses pengantaran, pelipatan surat suara, sampai nantinya saat pendistribusian logistik Pemilu dari gudang logistik KPU menuju TPS seluruh kecamatan dan kelurahan yang berada di wilayah jajaran Polda Sulsel.
Selain itu, Andi Rian juga mengatakan pihaknya ikut terlibat dalam pengamanan percetakan surat suara. Mengingat surat suara yang dicetak di wilayah Pulau Jawa kelebihan muatan, sehingga penambahan percetakan di Sulsel harus dilakukan. Pengamanan dan pengawalan dilakukan bersama pihak penyelenggara dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulsel.
"Untuk pengamanan logistik, jadi begini perkembangan yang terbaru mungkin teman-teman sudah monitor bahwa percetakan surat suara di Jawa itu overload, berlebihan, sehingga khusus wilayah Sulsel ditambah sub percetakan," ujar dia.
"Ini juga yang kita sama-sama amankan, bersama teman-teman KPU dan diawasi oleh Bawaslu juga, termasuk dengan pemangku kepentingan lain tentunya," sambung Andi Rian.
Andi Rian juga menanggapi titik kerawanan Pemilu 2024 di Sulsel. Menurut dia, Sulsel masih dikategorikan aman atau kondusif dan tak ada titik-titik yang rawan pemilu.
"Untuk titik rawan tidak ada, semuanya aman," kata Andi Rian.
Meski begitu, Andi Rian mengatakan pihaknya tetap mempersiapkan diri untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan terjadi. Salah satu persiapan yang sudah dilakukan yaitu melakukan mapping atau pemetaan terhadap pola pengamanan yang akan diterapkan nantinya.
"Tetapi kita juga tidak boleh underestimate, tetap kita persiapkan semuanya (pengamanan). Makanya saya jelaskan tadi kepada masyarakat bahwa semuanya kita mapping, kita petakan, kemudian kita atur pengamanannya," ungkap Andi Rian.
Memasuki tahapan kampanye Pemilu 2024, mantan Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel) itu juga mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga keamanan di wilayahnya masing-masing. Dia mengatakan, perbedaan pilihan pasti ada, untuk itu dirinya berharap agar perbedaan pilihan tersebut tidak menjadikan masyarakat berkonflik, melainkan menjadikan hal tersebut menjadi pengikat persatuan.
Termasuk mengajak masyarakat untuk menolak segala upaya provokasi yang bisa merusak kerukunan beragama dan tidak terprovokasi isu-isu menyesatkan lainnya.
"Saya sampaikan ayo kita sama-sama bergandengan tangan, kita menjaga situasi kamtibmas, khususnya di Kota Makassar agar selalu kondusif, masyarakat bisa berkegiatan sambil nanti menjelang pemilu kita bersama-sama bersukaria untuk menyambut pemilu yang akan datang," ujar dia. (fahrullah-isak pasa'buan/C)