Video Visi Misi Ganjar Pranowo | Debat Capres Kelima

  • Bagikan

JAKARTA, RAKYATSULSEL - Ganjar Pranowo mendapat giliran kedua untuk menyampaikan visi misi dan program kerja di acara debat Pilpres kelima, Jakarta 04/02/2014. Berikut Isi Pidatonya:

"Hari ini, kita berbicara tentang membangun Indonesia yang beradab. Kita mulai dari tiga bagian penting: kepribadian dalam kebudayaan, kesehatan, dan pendidikan."

Kepribadian dalam Kebudayaan

Kita punya kepribadian dalam kebudayaan, dan itu mesti masuk di dalam jiwa insan Indonesia. Kebudayaan kita adalah identitas kita, dan itu harus menjadi bagian integral dari diri kita.

Kesehatan: Prioritas Utama

Kesehatan menjadi yang pertama. Preventif adalah sesuatu yang paling bagus. Kita olahraga, makan sehat, dan itu akan membantu dalam politik. Kesehatan kita akan jauh lebih baik. Akses kesehatan yang diperlukan di setiap desa. Kenapa Ganjar Mahfud membuat satu desa, satu faskes, satu nakes? Karena kami ingin mereka mendapatkan yang terbaik.

Ibu, anak, lansia, disabilitas, masyarakat adat akan mendapatkan peran yang sama di dalam layanan-layanan kesehatan. Di daerah-daerah terisolir, mereka membutuhkan akses ini dengan sangat bagus.

Pendidikan dan Kebudayaan

Kalau itu semua sudah baik, maka pendidikan dan kebudayaan mesti kita bangun bersama-sama. Akses pendidikan yang baik, lebih inklusi, kemudian kurikulum yang mantap, dan tentu saja fasilitas yang diberikan harus bisa memberikan akses terbaik untuk anak-anak didik kita. Termasuk nasib buruh dan dosen.

Perempuan muda dari Jogja, Mbak Kalis, menyampaikan, “Pak Ganjar, perhatikan mereka yang selama ini terpinggirkan. Ada dua yang utama: kelompok perempuan dan penyandang disabilitas. Tolong betul, agar sekolah makin inklusi dan mereka tidak mendapatkan perlakuan yang diskriminatif.”

Setelah itulah kemudian baru mereka bekerja. Dan tentu saja, keterampilan yang dia dapatkan melalui pendidikan yang baik ini akan mendorong atau bisa merespon lapangan kerja yang sangat terbuka dan upah buruh yang baik.

Pembangunan Berorientasi SDM

Pembangunan ini harus berorientasi kepada SDM atau manusia budi pekerti yang baik, sopan, toleran, tidak atikang atikgung atik kuno, sehingga mereka menjadi manusia yang lengkap. Ini bisa berjalan dengan cepat kalau digitalisasi kita lakukan, infrastruktur teknologi informasinya baik, kemudian tersebar, internetnya bisa cepat, dan mereka akan bisa mendapatkan media yang bagus untuk mengembangkan diri.

Dalam politik kali ini, itu mesti diberikan contoh. Demokrasinya harus lebih baik, demokratisasi berjalan baik, kemudian contoh atau teladan pemimpin yang juga baik, dan tidak ada konflik kepentingan. Seperti Pak Mahfud, contohkan dia mundur agar ini membangun integritas yang baik.

Dan tentu saja, keresahan yang muncul baik dari Gus Mus, Muhammadiyah, Romo Van Magnis, Gunawan Muhammad dan kampus-kampus mesti menjadi catatan kita bersama bahwa kita dalam konteks ber-Indonesia, berbudaya semua dalam koridor yang baik.

Kenapa ini mesti kita lakukan? Karena itulah suara-suara rakyat yang kami dengarkan oleh Ganjar Mahfud ketika kami tidur di rumah penduduk, ketika kami mendengarkan mereka, dan mereka membuka seluruh unek-uneknya. Itulah kenapa kami sampaikan, “Tuanku adalah rakyat, jabatan ini hanyalah mandat.”

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

  • Bagikan