Membedah Perbedaan Manis: Glukosa vs Fruktosa

  • Bagikan
Glukosa dan Fruktosa

RAKYATSULSEL - Kalau Anda tidak menderita diabetes atau sedang mencoba menurunkan berat badan, gula menjadi bahan penting dalam pola diet.

Anda bisa memulai hari dengan secangkir teh bersama campuran gula atau air lemon madu.

Gula bukan sekadar butiran kecil berwarna putih yang memberi rasa manis pada masakan, gula bisa ditemukan pada buah-buahan seperti pisang dan anggur. Dalam dunia gula, glukosa dan fruktosa biasa dikonsumsi.

Menurut ahli gizi Ekta Singhwal, glukosa adalah gula sederhana atau dikenal monosakarida, berfungsi sebagai sumber energi utama bagi organisme hidup, dikutip JawaPos.com dari Healthshots, Kamis (7/3).

Glukosa sendiri menjadi komponen kunci karbohidrat, mudah ditemukan dalam berbagai makanan kaya karbohidrat seperti roti, pasta, nasi, kentang, buah-buahan, dan sayuran.

Sementara fruktosa juga gula sederhana atau monosakarida, ditemukan dalam buah-buahan, madu, dan beberapa sayuran, pun biasa digunakan sebagai pemanis pada makanan dan minuman olahan.

Apel, jeruk, pisang, anggur, ceri, nanas, blueberry, stroberi, kiwi, mangga, wortel, ubi jalar, bit, kacang polong, jagung, paprika, dan tomat menjadi contoh makanan yang mengandung glukosa dan fruktosa.

Kendati demikian, sumbernya kurang lebih sama, namun tetap ada perbedaan antara glukosa dan fruktosa yang harus Anda ketahui, apa saja? Yuk simak!

  1. Struktur Kimia

Glukosa dan fruktosa memiliki rumus kimia sama (C6H12O6), tetapi susunan atomnya berbeda. Glukosa memiliki struktur cincin enam karbon, sedangkan fruktosa memiliki struktur cincin lima karbon, jelas Singhwal.

Perbedaan struktural ini memengaruhi bagaimana mereka dimetabolisme di dalam tubuh.

  1. Rasa Manis

Fruktosa lebih manis dari glukosa. Perbedaan rasa manis ini memengaruhi preferensi makanan dan penggunaan gula tersebut di dalam makanan dan minuman olahan.

  1. Metabolisme

Glukosa dimetabolisme dalam tubuh melalui proses glikolisis, glukosa dipecah untuk menghasilkan energi, sementara fruktosa dimetabolisme di hati, ia dapat diubah menjadi glukosa atau disimpan sebagai lemak.

  1. Pengaruh Terhadap Gula Darah

Glukosa mempunyai pengaruh signifikan terhadap kadar gula darah karena cepat diserap ke dalam aliran darah. Fruktosa memiliki indeks glikemik lebih rendah dan tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah seperti glukosa.

  1. Penyerapan

Glukosa diserap langsung ke dalam aliran darah melalui usus kecil, glukosa dapat digunakan sebagai energi atau disimpan sebagai glikogen, sedangkan fruktosa diserap di hati, ia mengalami pemrosesan sebelum memasuki aliran darah.

  1. Dampak Kesehatan

Menurut penelitian dalam The Journal Of Clinical Investigation, sebuah studi dilakukan selama 10 minggu meminta partisipan mengonsumsi minuman yang dimaniskan dengan fruktosa dan glukosa.

Mereka yang menyesap minuman dengan fruktosa mengalami peningkatan lemak perut sebesar 8,6 persen dibandingkan 4,8 persen dari mereka yang mengonsumsi minuman dengan glukosa.

Singhwal menyebut asupan fruktosa tinggi dikaitkan dengan sindrom metabolik, penyakit hati berlemak, dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Sementara mengonsumsi glukosa berlebihan memicu resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

Meskipun glukosa dan fruktosa biasa ditemukan dalam berbagai makanan, konsumsi berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Jadi, disarankan konsumsi gula dalam jumlah sedang sebagai bagian dari pola makan seimbang untuk meminimalkan risiko penyakit. (jp/raksul)

  • Bagikan