GOWA, RAKYATSULSEL – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Gowa nomor urut 2, Husniah Talenrang - Darmawangsyah Muin (Hati Damai), tampil memukau dalam Debat Terbuka kedua yang diadakan oleh KPU Kabupaten Gowa di Hotel Harper, Makassar, Selasa, 29 Oktober 2024, malam.
Dengan tema “Meningkatkan Layanan Masyarakat Berbasis Kebutuhan Daerah,” pasangan nomor urut 2 ini memaparkan berbagai gagasan untuk meningkatkan layanan publik dan mempererat kerukunan warga.
Menjawab pertanyaan Sub Tema debat terkait peningkatan layanan publik dan kerukunan warga di tengah keberagaman budaya, Husniah mengusulkan langkah konkret. Salah satunya peningkatan insentif bagi Ketua RT dan RW. "Kami berkomitmen memberikan dukungan lebih kepada Ketua RT dan RW agar mereka dapat menjalankan tugas secara maksimal," ujar Husniah penuh keyakinan.
Menurut Husniah, insentif ini tak sekadar dukungan finansial, tetapi simbol penguatan peran RT/RW sebagai garda terdepan dalam menjaga ketentraman lingkungan.
Husniah juga menambahkan pentingnya dialog budaya untuk mempererat silaturahmi antar warga. "Dengan cara ini, kita dapat menghindari kesenjangan sosial, yang tentunya akan membantu mencegah konflik di tengah masyarakat," jelasnya.
Husniah juga menyampaikan rencana Hati Damai untuk menghidupkan kembali Balla Lompoa sebagai pusat silaturahmi budaya. "Kami ingin menciptakan ruang interaksi budaya yang hangat dan harmonis. Istana Tamalate akan kami optimalkan sebagai tempat dialog adat dan budaya, mengingat sejarah Gowa begitu penting untuk dipahami dan dilestarikan," ujar Ketua DPD PAN Gowa ini.
Tak hanya itu, pasangan Hati Damai berjanji memperkuat Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan menggandeng para tokoh agama untuk menjaga harmoni di wilayah Gowa. Husniah menegaskan, jika dirinya diamanahkan memimpin Kabupaten Gowa, pemerintah kedepan akan berkolaborasi dengan TNI/Polri serta pemuka agama untuk memastikan kerukunan umat beragama tetap terjaga.
Menanggapi pernyataan tersebut, rivalnya Amir Uskara, hanya menyatakan dukungannya terhadap upaya menjaga kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama yang disampaikan oleh Husniah Talenrang.
Sementara Darmawangsyah Muin menambahkan bahwa program Hati Damai tidak hanya meliputi pengembangan adat dan budaya, tetapi juga fokus pada pemberdayaan pemuda. Mereka berencana merevitalisasi Sanggar Seni dan Sanggar Tari, serta menyediakan sarana olahraga bagi generasi muda.
“Kami yakin, Gowa bisa berkembang menjadi daerah yang maju dalam bidang seni, budaya, dan olahraga, sekaligus menjaga akar tradisi yang sudah lama terbangun,” tutupnya penuh optimisme.
Pasangan Hati Damai bertekad menciptakan kehidupan masyarakat Gowa yang aman, nyaman, dan penuh kebersamaan, melalui strategi pembangunan yang berakar pada kearifan lokal dan harmoni budaya. (*)