Oleh: Profesor Muhammad Ishaq Samad
(Ketua Umum DPP IMMIM)
MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Jusuf Kalla, seorang tokoh nasional yang dikenal luas sebagai pengusaha, politisi, dan negarawan, juga memiliki kontribusi besar dalam dunia dakwah Islam di Indonesia. Salah satu peran penting yang pernah diembannya adalah sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) pertama Dewan Pengurus Pusat Ikatan Masjid Musala Indonesia Muttahidah (DPP IMMIM).
Jabatan ini dijalani beliau pada awal berdirinya IMMIM di tahun 1964, ketika organisasi tersebut baru memulai langkahnya dalam menyatukan masjid dan mushalla sebagai pusat peradaban Islam.
Sebagai Sekjen pertama DPP IMMIM, Jusuf Kalla memiliki peran strategis dalam merumuskan visi dan misi organisasi. Di usia muda, ia telah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa dalam mengintegrasikan berbagai elemen masyarakat Islam di Sulawesi Selatan untuk mendukung gerakan IMMIM. Beberapa kontribusi penting beliau antara lain:
Membangun struktur organisasi yang kuat. Jusuf Kalla menjadi arsitek dalam menyusun sistem pengelolaan organisasi IMMIM. Dengan pendekatan modern, ia memastikan bahwa IMMIM memiliki struktur yang solid dan mampu berjalan secara efektif sebagai wadah perjuangan dakwah.
Merintis dakwah berbasis masjid. Salah satu inisiatif strategis yang dikembangkan oleh Jusuf Kalla adalah menekankan pentingnya masjid sebagai pusat dakwah dan pembinaan umat. Di bawah arahannya, IMMIM mulai aktif memfasilitasi kegiatan keislaman seperti kajian agama, pendidikan Al-Qur’an, dan program sosial yang berbasis di masjid.
Menggerakkan generasi muda. Jusuf Kalla sangat menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam dakwah. Ia membuka ruang bagi anak-anak muda untuk berkontribusi, baik sebagai pengelola masjid maupun pelopor kegiatan sosial keislaman. Upaya ini membuat IMMIM tidak hanya relevan bagi generasi tua, tetapi juga menjadi tempat tumbuhnya kader muda Islami.
Mengintegrasikan dakwah dan ekonomi. Selain fokus pada pengembangan spiritual, Jusuf Kalla juga membawa visi pemberdayaan ekonomi umat. Ia menyadari bahwa masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan jamaah.
Kiprah Jusuf Kalla sebagai Sekjen pertama IMMIM memberikan dampak yang sangat besar terhadap arah gerakan organisasi ini. Prinsip-prinsip yang ia tanamkan, seperti profesionalisme, kolaborasi, dan keberpihakan pada masyarakat, menjadi fondasi yang terus dijaga hingga saat ini. IMMIM berkembang menjadi organisasi dakwah yang tidak hanya berfokus pada aspek ritual keagamaan, tetapi juga mencakup pendidikan, sosial, dan pemberdayaan ekonomi umat.
Kiprah Jusuf Kalla di IMMIM tidak hanya mencerminkan dedikasinya terhadap dakwah Islam, tetapi juga menunjukkan kepemimpinannya yang visioner. Setelah masa baktinya di IMMIM, ia melanjutkan kiprah di berbagai bidang, mulai dari dunia usaha hingga politik, tanpa pernah meninggalkan akar keislamannya. Hal ini menjadi inspirasi bagi banyak pihak, khususnya generasi muda Muslim, untuk terus berkontribusi dalam membangun umat melalui berbagai cara.
Jusuf Kalla, melalui perannya sebagai Sekjen pertama DPP IMMIM, telah meletakkan fondasi penting bagi perjalanan organisasi ini. Dengan visinya yang jauh ke depan, IMMIM tidak hanya menjadi lembaga dakwah yang kuat di Sulawesi Selatan, tetapi juga menjadi model bagi gerakan dakwah lainnya di Indonesia.
Kontribusi Jusuf Kalla dalam sejarah IMMIM adalah bukti nyata bagaimana kepemimpinan yang tulus dan strategis dapat menggerakkan perubahan besar, membawa manfaat bagi umat, dan menjadi warisan yang terus dikenang. (adv)