MAROS, RAKYATSULSEL - Puluhan Mahasiswa yang tergabung di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Butta Salewangang Maros melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Maros.
Aksi ini dilatarbelakangi hasil investigasi oleh Pengurus HMI Cabang Butta Salewangang Maros tentang banyaknya dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Kabupaten Maros yang ditangani oleh Kejari Kabupaten Maros yang cenderung lambat dan seakan-akan ditutupi. Karena hal tersebut dianggap tidak transparan sehingga massa aksi mempertanyakan kinerja Kejari Maros.
"Ada banyak dugaan kasus Tindak Pidana Korupsi yang belum selesai sampai hari ini dari tahun 2018 sampai dengan sekarang dan Kejaksaan Negeri Maros seakan-akan menyembunyikan tindak lanjut dari beberapa kasus tersebut," ucap Haeril, jendral lapangan aksi, Jumat (14/02/2025).
Ketua HMI Maros, Muhammad Taufik Hidayat mengatakan pada tahun 2018 salah satu proyek yang dikerjakan oleh PT Harfiah Graha Perkasa yaitu Bendungan Bainang di Tompobulu Kabupaten Maros diduga dikorupsi. Kejari Maros telah melakukan penyelidikan dari Tahun 2021 tetapi belum ada kejelasan sampai hari ini.
"Banyak dugaan Tindak Pidana Korupsi yang terjadi di Kabupaten Maros salah satu diantaranya adalah Proyek Pembangunan Jaringan Irigasi dan Bendungan Bainang di Tompobulu Kabupaten Maros, kasus ini sudah berlarut-larut dari Tahun 2018 Sampai hari ini. Kejaksaan seakan-akan melepas tangan dari kasus tersebut," ujar Taufik.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kejari Maros, Muh Zulkifli Said menyampaikan akan mencari tahu kembali persoalan tersebut.
"Pembangunan Jaringan Irigasi dan Bendungan Bainang sampai sekarang ini saya belum tahu dan kami akan cari tahu kembali karena itu kasus tahun 2018," ungkapnya.
Taufik sangat menyayangkan jawaban dari Kepala Kejari Maros tersebut, menurutnya itu tidak masuk akal.
"Sangat disayangkan kepala Kejari Maros belum mengetahui kasus tersebut, dugaan kami tentang degradasi kinerja Kejari Maros mulai sedikit terbukti," lanjut Taufik.
Selain dugaan kasus tersebut, ada beberapa lagi dugaan Tindak Pidana Korupsi yang ditemukan dari hasil Investigasi pengurus HMI Cabang Butta Salewangang Maros, diantaranya adalah di Dinas Kominfo Kabupaten Maros tahun Anggaran 2021-2023.
"Kasus dugaan Tindak Pidana Korupsi di Dinas Kominfo Kabupaten Maros sudah berlarut-larut dari penyidikan Kejari Maros tahun 2024 dan belum menuai kejelasan sampai hari ini dan Kejari Maros belum menetapkan Tersangka. Kenapa ini bisa terjadi?" Taufik terheran.
"Terakhir kami tegaskan kepada fungsionaris Kejaksaan Negeri Maros untuk segera melanjutkan penyelidikan terkait dugaan kasus tindak pidana korupsi Pembangunan Jaringan Irigasi dan Bendungan Bainang Tompobulu. Dan terkait dugaan kasus tindak pidana korupsi Dinas KOMINFO Maros. Kami akan menagih janji setelah adanya hasil audit kerugian negara oleh BPKP," tegas Taufik. (Ikbal)