Wabup Lutra Klaim Prevalensi Balita Stunting Selalu Menurun

  • Bagikan
Wakil Bupati Luwu Utara, Suaib Mansur, saat membuka Pertemuan Penguatan Kemitraan Kampung KB dan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting di Luwu Utara, yang berlangsung di Ruang Rapat Wakil Bupati Luwu Utara, Rabu (20/4/2022).

LUWU UTARA, RAKYATSULSEL — Wakil Bupati (Wabup) Luwu Utara, Suaib Mansur, mengajak seluruh pihak terlibat untuk memperkuat kolaborasi dalam menekan sekaligus menurunkan angka stunting .

Hal itu diungkapkannya saat membuka Pertemuan Penguatan Kemitraan Kampung KB dan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting di Luwu Utara, yang berlangsung di Ruang Rapat Wakil Bupati Luwu Utara, Rabu (20/4/2022).

Suaib Mansur, menyampaikan secara nasional target angka prevalensi balita stunting pada 2024 sebesar 14 persen. Meski begitu, ia berharap sebelum tahun 2024, target tersebut sudah bisa dicapai.

"Ini bisa kita capai tentunya dengan kerja sama dan kolaborasi yang baik antara semua pihak. Intinya juga agar semua SKPD terkait ikut terlibat dapat melakukan program dan kegiatan yang dapat mendukung percepatan penurunan stunting tersebut,” ujar mantan Kadis PUPR tersebut.

Wabup Suaib yang juga merupakan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Luwu Utara itu menyebutkan, dari data yang ada Prevalensi balita stunting di wilayah kita pada tahun 2018 sebesar 31,10 persen, kemudian tahun 2019 turun menjadi 18,51, Tahun 2020 19,65 persen dan terakhir turun menjadi 12,70 persen pada tahun 2021.

"Melihat perjalanan data balita stunting di Kabupaten Luwu Utara kita patut bersyukur bahwa prevalensi balita stunting selalu menurun, kita berharap dengan kolaborasi yang terus di maksimalkan target nasional itu dapat tercapai dan angka stunting di wilayah kita terus berupaya kita tuntaskan,"Pintanya.

Senada dengan hal itu Koordinator bidang pengendalian penduduk BKKBN wilayah Sulawesi Selatan, Yoseph Upa,S. Sos, M. S.i, berharap kegiatan ini dapat meningkatkan konvergensi lintas sektor dalam pembangunan kampung keluarga berkualitas yang di sinergikan Dengan kegiatan pemberdayaan kelompok masyarakat di kampung KB sehingga stunting dapat terkontrol.

Ia meminta agar pembentukan jumlah kampung KB di tambah lagi yang di barengi dengan Peningkatan kapasitas pengelolaan kampung Keluarga berkualitas dalam upaya penurunan stunting,"ucapnya.

Turut hadir dalam pertemuan kali ini Koordinator bidang pengendalian penduduk BKKBN wilayah Sulawesi Selatan Yoseph Upa,S. Sos, M. S.i, Para pimpinan OPD terkait serta Tim Percepatan Penurunan Stunting kabupaten Luwu Utara. (*)

  • Bagikan