PHI Wajo Duga Bisnis Ilegal BBM Bersubsidi Dibekingi Polisi

  • Bagikan
ilustrasi

WAJO, RAKYATSULSEL - Bisnis ilegal BBM bersubsidi jenis solar kian marak di Kabupaten Wajo. Barang yang seharusnya mendapat pengawasan ketat dari aparat kepolisian justru diduga dijadikan sebagai ladang bisnis ilegal oleh oknum aparat kepolisian itu sendiri.

Ketua Pelita Hukum Independen (PHI) Kabupaten Wajo Sudirman mengatakan, kejahatan seperti jual beli BBM bersubsidi yang masuk dalam pengawasan aparat kepolisian tidak akan terjadi jika tidak ada campur tangan petugas didalamnya.

Pernyataan salah seorang warga asal Kabupaten Wajo, Sahran, yang mengaku dibekingi oleh oknum aparat kepolisian dari Polres Wajo saat terjaring razia di Kabupaten Luwu waktu membawa puluhan jeriken solar bersubsidi membuka terang tabir dugaan keterlibatan oknum aparat kepolisian di Polres Wajo.

"BBM bersubsidi merupakan barang yang diawasi. Kalaupun terjadi bisnis ilegal jual beli BBM bersubsidi, itu sudah pasti dibekingi aparat kepolisian. Karena tidak bakalan lolos tanpa bekingan petugas. Namanya juga barang yang diawasi," ujarnya, Minggu (21/8/2022).

Menurut Sudirman, pemilik modal tidak akan berani mengeluarkan uangnya jika situasi di lapangan tidak kondusif. Justru karena kondisi lapangan sudah terkondisi makanya sang pemodal berani mengeluarkan uangnya untuk menjalankan bisnis ilegal itu.

Bisnis ilegal BBM bersubsidi jenis solar memang sangat menggiurkan banyak pihak, Sistem kerjanya pun terstruktur, sistematis dan masif. Toh keuntungan yang didapat cukup besar, apalagi dilakukan setiap hari.

Bisnis tersebut mustahil terjadi jika seluruh satuan dari Polres Wajo mau bekerja secara profesional. Apa lagi kita tahu bersama fungsi dari Intelijen kepolisian adalah melakukan pencegahan.

"Kalau beking membekingi pasti menguntungkan kedua bela pihak. Dan tidak ada pengusaha yang mau rugi, sebab distribusinya saja akan sangat rawan tanpa ada beking. Mustahil juga kalau intel di Polres Wajo tidak tahu ada jual beli bisnis ilegal di Wajo. Jangankan sudah terjadi, sebelum terjadi pun intel seharusnya sudah tahu potensi itu sehingga bisa dicegah," katanya.

  • Bagikan