Ganjar dan Anies Disebut Gerus Suara Prabowo di Sulsel

  • Bagikan
Press Rilis Lembaga Survei IIC Soal Capres 2024. (A/Fahrul)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Lembaga riset dan survei, Integritas de Celebes (IC) merilis hasil survei periode pada Oktober 2022 untuk wilayah Sulawesi Selatan.

Berdasarkan hasil survei, ada tiga nama mencuat figur Calon Presiden (Capres) 2024 mendatang. Mereka masing-masing, Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Elektabilitas tertinggi dengan persentase 30,9 persen dimiliki Prabowo Subianto, disusul Anies Baswedan 21,8 persen, dan Ganjar Pranowo 11,6 persen.

Survei sikap pemilih Sulsel terhadap kandidat Capres 2024 ini dilaksanakan oleh Lembaga Survei IIC pada tanggal 1 Oktober 2022 sampai dengan 5 Oktober 2022, dengan jumlah 600 responden yang tersebar secara proporsional di 24 kabupaten/kota.

Direktur IC, Akbar Najemuddin, menjelaskan, elektabilitas Prabowo Subianto jika dibandingkan perolehan suara pada Pemilu 2019 Lalu mengalami penurunan.

"Munculnya kandidat calon presiden pendatang baru seperti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, membuat irisan bagi pemilih Prabowo pada pemilu lalu," Jelas Akbar Najemuddin.

Dirinya menuturkan suara Prabowo tergerus disebabkan karena terjadinya pergeseran pemilih Prabowo ke Anies Baswedan. Dimana pada pemilu 2019, Anies merupakan bagian dari tim pemenangan Prabowo. Sementara suara Ganjar Pranowo diuntungkan dari dukungan pemilih Jokowi pada 2019 lalu.

"Disebabkan Ganjar adalah tim pemenangan Jokowi pada pemilu lalu dan berada pada partai yang sama," ungkapnya.

Mahasiswa Ilmu Politik Pascasarjana Unhas itu menemukan pemilih yang belum menentukan pilihan (swing voters) masih terbilang tinggi, sebesar 21 persen. Dikarenakan sosialisasi kandidat calon presiden belum terlalu masif dan belum adanya kepastian capres yang resmi ditetapkan KPU.

Olehnya itu, elektabilitas ketiga kandidat capres masih berpeluang mengalami perubahan. Lemahnya konsistensi dan kemantapan pemilih dalam menetapkan pilihannya terhadap kandidat capres masih cukup besar yakni 48,7 persen.

"Data ini menunjukkan bahwa arah dukungan pemilih masih dapat berubah, ini menjadi peluang pertarungan di Sulsel," jelasnya. (A)

  • Bagikan