Antisipasi Krisis Global, Dinas Ketapang Sulsel Gelar Pasar Murah

  • Bagikan
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman Buka Kegiatan Gerakan Pangan Murah 2022 di Kantor Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan dan Keluarga (TP PKK) Sulsel, Gedung Balai Kartina Jalan Masjid Raya Makassar, Kamis (20/10). (A/Sasa)

“Saya meminta Dinas Ketapang untuk menggerakan pola rumah tanga yang memiliki ketahanan pangan. Jadi rumah tangga juga punya ketahanan pangan. Misalnya menanam cabai. Kami juga di Rumah Jabatan sudah mulai menanam. Selain sebagai tanaman hiasan juga sebagai tanaman produktif,” tukasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (Ketapang) Sulsel Redindo Kemal Syahrul mengatakan alasan digelarnya kegiatan ini sebagai jawaban bahwa ketersediaan pangan di Sulsel itu aman bahkan harga pangan itu stabil.

"Alhamdulillah sampai hari ini juga pangan semuanya terpenuhi. Dan kita tidak kekurangan sama sekali. Ini juga salah satu tujuannya untuk menjawab bahwa harga kita masih stabil. Kita bertujuan juga untuk menjawab resesi dunia ini dengan ketersediaan kestabilan harga," ujar Redindo.

Redindo menyebut gerakan pangan murah ini menyediakan beberapa komoditi dengan harga yang terjangkau.

"Insya Allah terjangkau, karena kita juga ada subsidi dari beberapa sponsor. Ada beberapa komoditi salah satunya telur. Misalnya harga telur 43 ribu karena ada subsidi di sponsor itu kira2 5 ribu jadi kurang dari harga pasar," jelasnya.

Adapun harga komoditi di kegiatan ini yakni Beras premium (Per Kg dari Rp12.000 jadi 10.400), beras medium (Per Kg Rp9.800 jadi Rp9.000) minyak goreng (Per liter Rp13.000 jadi Rp11.000), daging kerbau Rp85.000/Kg, tepung terigu Rp10.500/Kg, dan cabai rawit Rp18.000/Kg serta kebutuhan pokok lainnya.

Sementara itu, Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Andi Nuransyah menyampaikan, Kementan mendorong diservasi pangan, serta terus mendorong ketahanan pangan berbasis pangan lokal seperti sagu.

Lanjutnya bahwa, Sulsel merupakan sentra sagu nasional 3.700 hektar dengan produksi 3.000 ton per tahun.

Selain itu, tahun ini juga akan membangun Sagu Center di Universitas Hasanuddin. “Mudahan-mudahan bisa disinergikan dengan Pemprov Sulsel,” sebutnya.

Pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan unit pengolahan sagu, paket pertanian keluarga, produktivitas petani berupa bibit kopi, bibit kedelai dan pupuk cair. (Sasa/Raksul/C)

  • Bagikan