Tambahan Kursi Peluang Partai Baru

  • Bagikan
ilustrasi

MAKASSAR, RAKYATSULSEL.CO - Partai politik pendatang baru harus mampu memanfaatkan adanya penambahan kursi di beberapa kabupaten dan kota. Di Sulawesi Selatan, ada tiga daerah yang kursi di parlemen akan bertambah.

Daerah tersebut yakni Kabupaten Takalar yang sebelumnya mendapat 30 kursi pada 2019 akan bertambah menjadi 35 kursi pada Pemilu 2024, Kabupaten Bantaeng bertambah dari 25 menjadi 30 kursi, dan Kabupaten Luwu Timur mendapat kuota 35 kursi dari sebelumnya 30 kursi.

Di Kabupaten Bantaeng pada Pemilu 2019 lalu, ada empat Daerah Pemilihan (Dapil) yakni Dapil I; meliputi kecamatan Bantaeng, Eremerasa (8 kursi), Dapil II; Bissappu, Sinoa, Uluere (7 kursi), Dapil III; Gantarang Keke, Tompobulu (6 kursi) dan Dapil; IV kecamatan Pajukukang (4 kursi).

Komisioner KPU Bantaeng, Lukman mengatakan ada tiga rancangan yang dia siapkan pada Pemilu 2024 mendatang namun jumlah Dapil tetap empat. "Kalau rancangan awal seperti Pemilu 2019 lalu," kata Lukman, Senin (2/1/2023).

Untuk rancangan kedua kata dia, Dapil I meliputi kecamatan Bantaeng, Eremerasa, Dapil II; Bisappu, Dapil III Sinoa, Uluere, Gantarang Keke, Tompobulu, dan Dapil; IV kecamatan Pajukukang.

Rancangan tiga kata dia agak berbeda, Dapil I; Bantaeng, Dapil II; Bissappu, Sinoa, Uluere, Dapil III; Eremerasa Tompobulu, Dapil IV; Gantarangkeke, Pajukukang.

"Namun setelah melakukan uji publik, rancangan 1 dan dua didominasi dan ada juga yang setuju rancangan 3," ucapnya.

Dari empat Dapil tersebut kata semuanya mendapatkan penambah masing-masing satu kursi. "Kalau yang bertambah dua kursi itu Dapil Bissappu, Sinoa, dan Uluere," ujar dia.

Direktur Eksekutif PT Indeks Politica Indonesia (PT IPI) Suwadi Idris Amir menyatakan penambahan kursi ini bisa dimanfaatkan partai-partai kecil karena kursi lama kecenderungannya telah diblokir partai-partai besar. Jadi partai-partai kecil ini harus mendapatkan minimal satu kursi setiap Dapil.

Untuk mendapatkan kursi tersebut partai-partai kecil atau pendatang baru harus memanfaatkan betul-betul sosialisasinya ke masyarakat. Apalagi masa sosialisasi ini tinggal 1 tahun dan ini bukan waktu panjang.

"Sebanyak kader Parpol yang duduk di parlemen maka semakin banyak yang bisa menyuarakan suara rakyat," bebernya.

Bagaimana dengan Parpol lama? Menurut Suwadi jika masyarakat melihat jika kinerjanya biasa-biasa saja pastinya dia akan memilih pendatang baru. Untuk menambah kursi pastinya masyarakat berpikir kalau tidak ada kinerja ekstra mereka juga berpikir untuk memilihnya kembali.

Menurut dia, pada Januari ini seluruh kader parpol yang ingin menjadi caleg harus melakukan kerja-kerja politik secara sistematis.

"Januari sampai April ini harus populer hingga ambang batas suara yang dia harapkan. Misalkan dia target 10 ribu suara, maka popularitasnya harus 50 ribu sampai 60 ribu orang mengenalnya," katanya.

Selanjutnya kesukaan untuk maju sebagai Caleg atau wakil rakyat. Setelah itu perebutan elektoral. "Kalau popularitas tidak mencapai target, maka kesukaan dan mendapatkan suara berat," imbuh Suwadi.

"Walaupun mereka melakukan politik uang dengan memberikan uang ke masyarakat. Mungkin saja masyarakat ambil tapi belum tentu dia akan pilih dia karena pikiran masyarakat ingin juga mengenal caleg," lanjutnya.

Ketika caleg melakukan sosialisasi lebih awal dengan memperkenalkan dirinya sejak dini, itu berpotensi mengurangi politik uang.

"Kan masyarakat ini mengenal juga siapa calonnya, kalau dia sudah kenal bagaimana masyarakat bisa menyukai mereka," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Partai Ummat Sulsel, Syahruddin Yasen menyatakan pembahan kursi menjadi peluang untuk meraih simpati masyarakat. Menurut dia, Partai Ummat belum banyak dikenal oleh masyarakat khususnya Sulsel. Itu sebabnya, ke depan seluruh kader partai akan berupaya untuk mendapat perhatian dari masyarakat.

"Setelah KPU menyatakan kami lolos ini menjadi pemicu kami untuk bekerja agar bisa mendapatkan kursi baik itu daerah yang ada penambahan kursinya maupun tidak," ujarnya.

Untuk daerah yang tidak memiliki penambahan kursi, kata Syahruddin, juga tetap melakukan pengorganisian. Menurut dia, Partai Ummat bisa meraih suara dari para pendukung Partai Amanat Nasional (PAN). (Fahrullah/Rakyatsulsel/B)

  • Bagikan