Wapres Lakukan Rakor Terkait Stunting di Sulbar

  • Bagikan

Terkait dukungan anggaran, Wapres Ma'ruf Amin, dukungan melalui APBN, APBD Provinsi/kabupaten dan swasta sudah cukup. Hanya saja perlu memastikan agar intervensi yang dilakukan harus tepat sasaran

"Cuman memang yang menjadi masalah itu tadi konvergensi dan tepat sasaran. Tadi kan banyak anggaran hanya pelatihan. Ini juga perlu di warning. Jangan sampai hal-hal itu tidak pada sasaran," tegasnya.

"Anggaran Stunting memang untuk penanganan Stunting. Ini sangat penting..sasarannya dan konvergensinya," sambungnya.

Sementara itu, Penjabat (PJ) Gubernur Sulbar, Akmal Malik mengatakan, Sulbar sendiri tercatat provinsi tertinggi Nasional di angka perkawinan anak. Ditambah lagi dengan Persoalan lainnya, belum optimalnya pelayanan dan pendampingan kesehatan pada kelompok sasaran, calon pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS) Ibu Hamil dan Menyusui, dan Balita dan Baduta.

"Sehingga pemda melakukan penguatan pendataan pada kelompok sasaran dan memastikan kelompok sasaran menerima layanan kesehatan. Itu juga didukung dengan penguatan tim pendamping keluarga dan kader konvergensi lainnya," jelasnya.

Ketiga, skor pola pangan harapan Sulbar belum ideal. Keempat Akses sanitasi dan air bersih belum optimal. Terakhir belum maksimalnya kolaborasi serta fungsi monitoring dan evaluasi antar TPPS provinsi, kabupaten dan desa. Sehingga dilakukan penguatan kolaborasi serta monitoring dan evaluasi TPPS Provinsi, Kabupaten hingga desa, termasuk penguatan pendataan melalui data desa presisi (DDP).

Akmal membenarkan, besarnya dukungan pemerintah pusat melalui APBN sebesar 148 Miliar lebih, pada 2022. Sebesar 19,17 miliar diintervensi melalui lembaga kementerian di Sulbar, Sementar melalui Belanja Transfer sebesar Rp129,57 miliar dialokasikan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik 6,85 miliar, DAK Non Fisik 118,58 miliar, dan Dana Desa 4,14 miliar. Hanya saja pengelolaan dana tersebut belum optimal.

"Lebih banyak digunakan rapat dan pelatihan, pembinaan. Artinya apa. Rp112 miliar ini habis kegiatan rapat-rapat. Relatif tidak nampak. Inilah persoalan di Sulbar," pungkas Akmal.

  • Bagikan