Di samping itu, kehadiran Erick Thohir yang selama ini memang sangat dekat dengan PAN. "Menunjukkan ada keinginan dari Partai berlambang Matahari itu menduetkan Ganjar-Erik," bebernya.
Meski demikian, hal tersebut belum final, masih perlu diuji. "Apakah upaya PAN menduetkan Ganjar-Erik bisa diterima atau tidak oleh Golkar dan PPP yang tergabung dalam KIB," kata Nursandy.
Ia juga menyebutkan, disuksi KIB akan alot, karena PPP dan Golkar juga memiliki jagoan yang akan dia usul sebagai Capres.
"Saya melihatnya masih akan alot diskursusnya. Sebab Golkar tak mungkin melupakan begitu saja Ketumnya Airlangga tak dimajukan. Sama halnya dengan PPP yang mungkin perlu menaikkan posisi tawar dengan mengerek nama Sandi Uno ke koalisi," tuturnya.
"Bagaimanapun koalisi dibangun atas dasar mutual benefit. Harus ada keuntungan bersama yang dirasakan oleh Golkar, PAN dan PPP," jelas Nursandy. (Fahrullah/B)
