Garuda Keadilan PKS Temui Anak Amran Sulaiman

  • Bagikan
SILATURAHMI. Pengurus organisasi sayap PKS, Garuda Keadilan (GK) Sulsel melakukan silaturahmi dengan putra pertama mantan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, Andi Amar Ma’ruf Sulaiman di AAS Building di Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Minggu (26/3/2023). -FAHRULLAH/RAKYATSULSEL

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pengurus organisasi sayap PKS, Garuda Keadilan (GK) Sulsel temui putra pertama mantan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, Andi Amar Ma’ruf Sulaiman di AAS Building di Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Minggu (26/3/2023).

Pengurus GK Sulsel yang datang bersama pembina, Amri Arsyid, menyerap dan mendengarkan nasehat dari Andi Amar untuk pengurus baru GK Sulsel yang pekan lalu dilantik. Selain itu, Amri juga meminta pandangan Andi Amar terkait kontribusi pemuda dalam perpolitikan di Sulawesi Selatan.

Menurut Amri, Garuda Keadilan yang merupakan anak kader PKS ini perlu belajar banyak kepada tokoh-tokoh pemuda dan milenial di Sulsel, salah satunya Andi Amar.

"Andi Amar ini salah satu figur yang bisa dijadikan role model anak muda dalam kepemimpinan bisnis dan manajemen organisasi," tutur Amri.

Amri menambahkan, selain itu Andi Amar dinilai sebagai tokoh milenial yang punya banyak prestasi secara akademik diantaranya menguasai 3 bahasa asing, Arab, Inggris dan Jepang. Juga merupakan wisudawan terbaik di kampus.

Andi Amar Ma’ruf mengatakan pernah merasakan sebagai pemilih pemula yang terdapat perbedaan antara dulu dan sekarang.

“Dulu pemilih pemula tergantung pilihan orang tuanya, sekarang kita pandai memilih yang tepat karena didukung sosial media, koran, TV bahkan teknologi informasi,” terangnya.

Andi Amar menekankan anak-anak muda seperti GK Sulsel perlu menguasai media sosial dan dunia IT. Ia memberikan contoh diantaranya bahwa semua program pemerintah di dinas disebarkan melalui sosial media dan jika tidak dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi akan sulit maju.

“Perkembangan teknologi tidak dapat terbendung, manusia kalau masih berpikir tradisional tidak akan bertahan, dan pasti lebih banyak yang mau maju, kreatif, terpancing berinovasi sehingga selalu berfikir bagaimana mengembangkan dirinya,” jelasnya.

Soal perpolitikan pemuda, Andi Amar mengungkap banyak anak muda sekarang tertarik politik meskipun ada yang menghindarinya. Ia mengajak pemuda perlu banyak terlibat aktif di dunia politik, karena untuk membuat perubahan politik Indonesia yang dianggap buruk dapat diubah dengan berada di dalam sistem.

“Kita perlu ubah pola pikir anak muda zaman sekarang, jangan sampai berpatokan sama materi baru mau bergerak. Kita butuh orang-orang seperti GK Sulsel yang milenial dan militan, yang mau bergerak bukan demi materi tapi demi kemajuan bersama,” pungkasnya. (fahrullah/B)

  • Bagikan