TP Kecam Aksi Calo Jual Tiket Hingga Tiga Kali Lipat

  • Bagikan
Taufan Pawe

PAREPARE,RAKYATSULSEL - Wali Kota Parepare, Taufan Pawe kecam mengetahui adanya aksi-aksi calo penjualan tiket menjelang laga puncak PSM Makassar melawan Borneo FC yang dijual hingga tiga kali lipat.

Maraknya calo yang melakukan penjualan tiket dengan harga fantastis, bahkan hingga 300 persen dari harga normal yang tertera lada Kios Tix (Pusat Penjual Resmi Tiket BRI Liga I musim 2022-2023).

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Parepare, Taufan Pawe mengedukasi warga agar menghindari pembelian melalui Calo.

"Pada dasarnya kami dari Pemerintah Kota Parepare sangat menyayangkan dan tidak mentolerir terjadinya praktik calo tersebut dan tentunya kami sangat berharap agar para calo tiket ini tidak lagi terjadi hingga pelaksanaan pertandingan PSM vs Borneo pada 16 April 2023 nanti," ucapnya.

Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini berharap agar tidak ada lagi perilaku calo yang merajalela ini, sehingga tidak menodai Kota Parepare sebagai Kota Cinta.

"Perilaku calo ini sangat menodai kota Parepare sebagai Kota cinta atas nama Pemerintah sangat menyangkan hal tersebut,"terangnya.

Diapun mengajak kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan pembelian tiket di luar dari ketentuan yang ada, untuk menghindari segala kemungkinan, termasuk adanya oknum nakal yang bisa saja memalsukan atau menggandakan tiket tersebut.

"Kami mengajak kepada seluruh Supporter dan pecinta sepak bola yang ada di Kota Parepare atau diluar Kota Parepare, agar tidak membeli tiket yang dijual pada calo tiket, bagi yang tidak mendapatkan tiket kami juga buka wadah nonton bareng di Lapangan Andi Makkasau Kota Parepare bisa langsung ke lokasi tersebut apalagi didalamnya ada beberapa kegiatan yang juga kita gelar," papar Taufan Pawe.

Lakukan Konvoi di Makassar

RAKSUL - Tim kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan, PSM dipastikan akan melakukan perayaan juara Liga 1 2022/2023 dengan konvoi di Kota Makassar.

Panglima Laskar Ayam Jantan (LAJ), Uki Nugraha mengaku sudah berkoordinasi dengan CEO PSM Sadikin Aksa terkait langkah tersebut.

Daeng Uki, sapaan akrab Uki Nugraha mengemukakan, manajemen PSM sedang mengatur acara konvoi yang akan digelar di Kota Makassar usai Juku Eja melawan Borneo FC di Stadion Gelora BJ Habibie, Minggu (16/4/2023).

"Bismillahirahmanirahim. Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Menanggapi polemih yang sekarang lagi viral kalau di Makassar tidak ada konvoi. Beberapa saat yang lalu saya baru telepon dengan CEO kita (PSM) Sadikin Aksa," ucap Daeng Uki dikutim dari laman Instagram pribadinya, Jumat (14/4/2023).

"Beliau (Sadiki) terima kasih atas apresiasi teman-teman suporter. Konvoi tetap ada cuma sementara sedang diatur bagaimana konvoi nanti. Start dari mana, finish di mana dan kapan. Sementara manajemn lagi bahas. Insyallah. Teman-teman di Makassar jangan putus asa dan jangan patah semanat. Konvoi tetap ada di Makassar. Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh," tegasnya.

Padahal sebelumnya, Media Officer (MO) PSM, Sulaiman Abd Karim, mengaku rencana konvoi juara keliling Kota Makassar tidak masuk dalam rencana.

“Tidak ada agenda membawa tim yaitu pemain, pelatih dan official untuk konvoi juara keliling Makassar. Kalau ada informasi yang mengatasnamakan manajemen, itu hanya sepihak. Kami malah tidak tahu menahu soal itu,” kata Sulaiman yang dikonfirmasi sesaat lalu, Kamis 13 April 2023.

Menurut Sulaiman, manajemen tidak mengagendakan konvoi juara di Kota Makassar karena menghormati kepentingan pemain. Untuk itu, selebrasi juara hanya digelar di Kota Parepare saja, seusai laga terakhir melawan Borneo FC.

“Kasihan juga pemain, pelatih dan official kalau konvoi lagi di Makassar. Pasti sudah capek, ada juga yang sudah mau pulang ke kampungnya halamannya masing-masing. Apalagi ini kan juga bulan puasa,” lanjut Sulaiman.

Manajemen, kata Sulaiman lagi, mengapresiasi maksud masyarakat Makassar tersebut untuk merayakan kemenangan dan gelar juara PSM yang memang sudah dirindukan. Akan tetapi manajemen merasa sudah cukup di Parepare saja.

Juga, kurang elok berlebihan merayakan kemenangan. "Kurang elok juga jika kita berlebihan merayakan sebuah kemenangan. Apalagi kompetisi berikutnya segera bergulir, yang justru memerlukan persiapan yang jauh lebih matang. Apalagi dengan beban mempertahankan kinerja dan gelar juara," demikian Sulaiman. (Yanti-Fahrullah/B)

  • Bagikan