PEKANBARU, RAKYATSULSEL- Puluhan guru honorer di Riau melakukan unjuk rasa di depan Kantor Gunernur yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru. Mereka meminta klarifikasi tentang rekrutmen guru PPPK tahun 2022 diduga terdapat kecurangan.
Pada Kamis (27/4) siang, para guru honorer menggelar aksi damai di depan Kantor Gubernur Provinsi Riau. Massa berbaju batik itu, menuntut Gubernur Riau Syamsuar mengklarifikasi nasib guru honorer dan PPPK itu.
Demonstrasi itu terjadi akibat dari adanya dugaan penyelewengan administrasi dalam pemilihan guru PPPK. Contohnya yaitu penempatan yang tidak sesuai dengan sekolah dasar yang mereka ajar, mata pelajaran yang berbeda dari latar belakang pendidikan mereka, dan proses seleksi yang tidak jelas.
Adapun tuntutan para guru honorer adalah meminta kepala dinas pendidikan mengevaluasi kelulusan guru PPPK berdasarkan hasil rekrutmen tahun 2022 dan menunda penerbitan SK sampai hasil seleksi guru PPPK Riau tahun 2022 sudah jelas secara hukum.
Terkait tindakan tersebut, M Job Kurniawan, Pelaksana Tugas Direktur Dinas Pendidikan Provinsi Riau mengatakan, pemilihan guru PPPK Provinsi Riau tahun 2022 merupakan kewenangan pemerintah pusat.
“Apa yang menjadi tuntutan mereka ya kami terima. Soal penerimaan PPPK itu bukan kewenangan kami. Apabila ada sesuatu yang salah seperti yang disampaikan tentu akan kami periksa dulu,” kata M Job saat dikonfirmasi JPNN.com Jumat (28/4).
M Job meminta kepada para guru honorer yang menggelar aksi damai untuk menyampaikan bukti-bukti soal dugaan kecurangan administrasi seperti yang dituduhkan.
“Ada orang yang katanya curang, kami minta datanya. Akan kami cek. Apa benar tuduhannya seperti itu. Kalau memang benar akan kami panggil kepala sekolahnya,” pungkas M Job. (Jpnn)