PPP Sulsel Jagokan Amir-Aras

  • Bagikan
karikatur/rambo

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Persatuan Pembangunan Sulawesi Selatan bertekad mengisi perolehan kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI seluruh daerah pemilihan di daerah ini. Tak ingin kejadian Pemilu 2019 kembali terulang di 2024.

Pada Pemilu 2019 lalu, PPP kehilangan kursi di Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan Tiga. Abu Bakar Wasahua yang merupakan petahana PPP di dapil tersebut tak mampu mempertahankan kursinya.

Kala itu, PPP hanya meraih 72.086 suara di Dapil Sulsel III. Suara tersebut disumbang oleh tujuh caleg, yakni Darwis Ismail, Abubakar Wasahua, Yunizar Basir, Nasrullah, Sukri Baharman, Kesumawardani, dan Hasmawaty Husain.

Partai berlambang Ka'bah itu kalah bersaing dengan Partai NasDem dalam perebutan kursi terakhir atau kursi ke tujuh sekaligus mengunci dua kursi.

Kegagalan dalam perebutan kursi tidak ingin diulang PPP Sulsel pada Pemilu 2024. Itu sebabnya, dalam menyusun komposisi bakal calon legislatif, kali ini, pengurus mempersiapkan figur-figur yang dinilai lebih baik dan dapat bersaing.

Setidaknya ada tiga nama yang disiapkan PPP Sulsel untuk merebut kursi di Sulsel Tiga. Ketiganya yakni Darwis Ismail, Rismayanti dan Sahabuddin.

Sementara itu, PPP Sulsel tetap menaruh harapan besar kepada petahana DPR RI untuk mempertahankan dua kursi di Senayan. Keduanya adalah Amir Uskara di Dapil Sulsel Satu dan Muhammad Aras di Dapil Sulsel Dua.

Amir akan "di-back up" oleh anaknya yang juga ketua PPP Sulsel Imam Fauzan, Huswan Husain, dan Nursyahadat. Adapun Aras akan "ditopang" oleh Ketua PPP Bulukumba, Askar H.L., anggota DPRD Sulsel dua periode Nurhidayati Z, mantan Bupati dan Ketua PAN Maros, Hatta Rahman, dan mantan politikus Partai Golkar Muhammad Yasir.

Komposisi nama-nama tersebut diketahui setelah pengurus PPP Sulsel, Imam Fauzan menyetorkan daftar nama-nama bacaleg PPP Sulsel di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan, Rabu (10/5/2023).

Ketua PPP Sulsel, Imam Fauzan menyatakan, daftar calon sementara (DCT) tersebut berpeluang masih akan berubah, utamanya untuk bacaleg tingkat provinsi.

"Politik itu dinamis, selama belum ada daftar calon tetap, masih bakal ada perubahan yang bisa terjadi," kata Imam.

Menurut dia, PPP Sulsel masih terbuka kepada tokoh-tokoh yang punya peluang mendapatkan suara pada Pemilu 2024. Salah Satu yang diincar adalah Wahyuddin M. Nur yang dikabarkan akan meninggalkan Partai Hanura.

"Yang jelas DCS ini masih berpotensi berubah," ujar dia.

Di Sulsel, PPP masih lemah di Dapil Sulsel 10 yang meliputi Tana Toraja dan Toraja Utara. Menurut Iman, meski belum pernah meraih kursi di dua daerah itu, tapi pada Pemilu 2024 diharapkan bisa "pecah telur". Itu sebabnya, sambung dia, komposisi bacaleg untuk dua daerah itu tetap dipenuhi.

"Bacaleg untuk pemilu 2024, itu 100 persen dari kuota, termasuk Toraja dan Toraja Utara," beber dia.

Sementara itu, beberapa anggota DPRD kabupaten/kota dari PPP dipastikan berupaya akan "naik kelas" ke DPRD provinsi. Beberapa nama tersebut yakni anggota DPRD Makassar Azis Namu akan bertarung di Dapil Makassar B, Ketua DPRD Gowa Rafiuddin, Ketua DPRD Bantaeng Hamsyah Ahmad, dan Ketua DPRD Luwu Rusli Sunali.

Selain itu ada juga beberapa nama yang pernah duduk di parlemen seperti mantan politikus Gerindra Misriani Ilyas dan mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel. Yusran Sofyan.

PAN Incar Figur Toraja

Sementara itu, pengurus Partai Amanat Nasional Kota Makassar terus merekrut figur yang berpotensi mendulang suara pada Pemilu 2024. Beberapa figur adala Toraja tengah diincar untuk menduduki kursi di parlemen kote tersebut. Salah satunya, Marlina Tangalangi. Tokoh pergerakan Wanita Toraja-Mamasa siap bersaing di Dapil Tamalanrea-Biringkanaya.

"Keinginan saya maju ini sudah melalui pertimbangan yang matang. Saya meyakini dengan kerja-kerja terukur dan didukung oleh tim yang solid akan meraih suara terbanyak," ujar Marlina, kemarin.

Mengenai koleganya di PAN yang berstatus petahana di dapil tersebut, Marlina menyebutkan, akan siap membangun sinergi. Menurut dia, sebagai pendatang baru, akan terbuka kepada caleg manapun.

"Kami akan berkolaborasi agar partai dapat meraih kemenangan di Pemilu 2024," ujar Marlina.

Selanjutnya, PAN juga menjaring tokoh-tokoh masyarakat, agama, pemuda, dan kaum milenial untuk direkrut sebagai bakal calon legislatif. Terbaru, Muhammad Idris, salah satu anak tokoh masyarakat Tamalanrea mendaftar sebagai bacaleg untuk daerah pemilihan tersebut.

Idris mengatakan, mendaftar sebagai bacaleg PAN Kota Makassar lantaran ingin memperluas kebaikan-kebaikan, utamanya dalam hal mengawal aspirasi masyarakat. Jika nantinya terpilih, Idris mengaku akan fokus dalam memperjuangkan hak dan keluhan masyarakat yang selama ini terabaikan.

Menurut dia, berbagai persoalan yang sering dikeluhkan oleh warga tak kunjung menemui titik terang. Sementara di sisi lain, warga sangat membutuhkan sebuah solusi dari persoalan yang dihadapinya. Karenanya, dengan kehadiran dirinya di dunia politik, diharapkan dapat membawa angin segar bagi masyarakat khususnya warga Tamalanrea dan Biringkanaya.

"Insya Allah jika saya diberi amanah duduk di DPRD Makassar, saya akan mengawal dan siap memperjuangkan aspirasi masyarakat Tamalanrea-Biringkanaya," kata dia.

PAN Sulsel dijadwalkan akan mendaftarkan bakal calon legislatif pada Jumat (12/5/2023) secara serentak. Seluruh kuota kursi telah terpenuhi.

Ketua PAN Makassar Hamzah Hamid mengatakan, pihaknya membuka kesempatan bagi tokoh masyarakat yang ingin mengabdikan dirinya bagi masyarakat.

"Selain kader partai, kami ada kuota 30 persen diperuntukkan bagi masyarakat umum seperti tokoh masyarakat dan kalangan profesional. Kami membuka kesempatan bagi mereka yang ingin menjadi caleg di PAN," ujar dia.

Partai Telat Bergerak

Ketua KPU Sulsel, Faisal Amir mengeluhkan lambatnya gerakan partai politik dalam memanfaatkan waktu pendaftaran bacaleg. Dari 18 partai, yang baru menyerahkan daftarnya baru Partai Keadilan Sejahtera dan PPP. "Padahal pendaftaran tersisa empat hari," ujar Faisal.

Menurut Faisal, sejatinya pengurus partai bisa datang lebih awal karena pendaftaran sudah dibuka sejak 1 Mei lalu. Dengan begitu, kata dia, partai akan memiliki banyak waktu luang untuk melakukan perbaikan bila ternyata ada yang masih kurang.

"Andaikan cepat datang dan masih ada kekurangan, mereka punya banyak waktu melakukan perbaikan," imbuh Faisal.

Faisal menyebutkan proses pendaftaran bacaleg pada 2019 dan 2024 sangat berbeda. Pemilu 2019, pengurus parpol tingkat kabupaten/kota dan provinsi membawa berkas ke KPU masing-masing. Tapi, untuk Pemilu 2024, sistem penyerahan dokumentasi dilakukan secara digital dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Pencalonan (Silon).

"Salah satu mekanisme yang harus diselesaikan di Silon adalah adanya persetujuan dari pengurus partai tingkat pusat. Kami baru menindaklanjuti pendaftaran setelah mendapatkan persetujuan dari pengurus pusat partai yang bersangkutan," imbuh Faisal. (fahrullah-suryadi/C)

  • Bagikan