1.530 Bacaleg Incar 85 Kursi

  • Bagikan
karikatur/rambo

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Komisi Pemilihan Umum menutup pendaftaran penyerahan daftar calon sementara (DCS) bakal calon legislatif, malam tadi. Sebanyak 1.530 bakal calon legislatif dari 18 partai siap mengincar 85 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan.

Di hari terakhir pendaftaran bacaleg, pengurus partai politik ramai-ramai mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Selatan maupun KPU di daerah. Untuk bacaleg Provinsi Sulsel, setiap partai mengajukan 85 nama yang akan bertarung di sebelas daerah pemilihan pada Pemilu 2024.

Berbagai strategi disiapkan parpol untuk meraih simpati masyarakat. Bahkan dalam susunan komposisi menempatkan caleg petahana sebagai juara bertahan untuk mempertahankan suara di dapil masing-masing. Meski begitu, sejumlah "kejutan" dihadirkan beberapa partai karena tidak lagi mengajukan beberapa figur yang punya kans besar meraup suara.

Partai Golkar, misalnya. Pada Pemilu 2024, tiga kader terbaik mereka yang saat ini berstatus petahana di DPRD Sulsel bakal absen.
Mereka yakni Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari, Suardi Haseng, dan Andi Hatta Marakarma. Andi Ina akan dipersiapkan untuk maju di pemilihan kepala daerah. Andi Hatta akan maju di DPD, dan Suardi memilih untuk istirahat.

Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe membenarkan posisi ketiga kader tersebut. Khusus Andi Ina, kata Taufan, akan tetap menjadi pengurus dan kader Golkar.

"Tidak maju caleg karena pertimbangan pribadi. Yang jelas dia masih punya mimpi politik yang besar," ujar Taufan, Minggu (14/5/2023).

Taufan mengatakan, daftar nama yang ada dalam DCS berpotensi masih akan berubah sebelum ada pengumuman daftar calon tetap (DCT). Pada Pemilu 2019, Golkar hanya memperoleh 13 kursi di DPRD Sulsel. Taufan punya ambisi untuk mengembalikan kejayaan Golkar dengan merebut 17 kursi

"Minimal bisa mencapai 20 persen dari kursi yang ada yakni agar bisa mengusung calon gubernur Sulsel 2024," ujar dia.

Adapun Andi Ina menyatakan butuh suasana baru dalam politik sehingga tak maju di perebutan kursi legislatif.

"Cita-cita politik saya ingin menjadi kepala daerah di Barru," ujar dia.

Kejutan lain datang dari Partai Demokrat Sulsel. Nama anggota DPRD Sulsel, Andi Azizah Irma Wahyudiyati tidak masuk dalam DCS Demokrat yang diserahkan ke KPU Sulsel.

"Sampai hari ini (kemarin) Irma tidak mengembalikan berkas pencalegkan," kata Ketua Demokrat Sulsel, Ni'matullah.

Dia mengaku terus melakukan komunikasi dengan putri Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid itu. Namun, hingga pendaftaran, berkas Irma belum diserahkan ke pengurus.

"Kami sebenarnya berharap Irma mau bicara terbuka, jujur, dan bicara baik-baik," imbuh Ni'matullah.

Ni'matullah menyatakan Irma masih memungkinkan masuk dalam daftar calon tetap (DCT) bila membuka komunikasi. Meski begitu, Irma terancam akan segera didongkel dari DPRD Sulsel bila tak mau berkoordinasi dengan pengurus.

"Pasti ada konsekuensinya," tukas Ni'matullah.

Hubungan Irma dengan pengurus Demokrat Sulsel memang kurang membaik pasca Musyawarah Daerah. Apalagi, ayahnya, Irwan Hamid yang merupakan mantan Ketua Demokrat Pinrang memilih bergabung dan memimpin Partai NasDem Pinrang.

Pada Pemilu 2019, Demokrat Sulsel meraih 10 kursi dari 11 dapil. "Kami tidak ingin bicara perolehan kursi lagi pada 2024. Tapi, kami harus memperoleh minimal 15 persen suara," ujar dia.

Sementara itu, Sekretaris Gerindra Sulsel, Darmawangsyah Muin mengaku hanya membawa pengurus inti Gerindra Sulsel sata mendaftar. Gerindra menyetor 85 bacaleg untuk merebut 17 kursi di DPRD Provinsi Sulsel di 11 dapil. Untuk kuota perempuan minimal 30 persen kata dia dipastikan terpenuhi.

"85 orang calon anggota DPRD Provinsi. Kuota perempuan persentasenya perempuan seluruh 11 dapil terpenuhi 30 persen," ujar dia.

Adapun 11 dari 12 petahana kembali bertarung kecuali dirinya karena berniat maju di Pilkada Gowa. Para petahana itu yakni Edward Wijaya Horas, Marjono, Mangunsidi Massarapi, Rusdin Tabi, Vonny Ameliani Suardi, Adam Muhammad, Andi Heri Suhari Attas, A. Muchtar Mappatoba, Andi Mangunsidi, Henny Latif, dan Firmina Tallulembang.

"Untuk petahana semua tinggal memperkuat dapil masing-masing. Hanya saya saja yang tidak mencalonkan diri lagi," ujar dia.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulsel, siap menghadapi pemilu dan menargetkan merebut kursi pimpinan di DPRD Sulsel. Ketua PKB Sulsel Azhar Arsyad mengatakan tiga caleg petahana tetap bertahan di DPRD Sulsel. Satu caleg petahana ke DPR RI, dan tiga masuk pilkada.

Yang bertahan di DPRD Sulsel adalah Azhar Arsyad, Fauzi Andi Wawo, dan Andi Anwar Purnomo. Sedangkan caleg petahana yang naik kelas adalah Irwan Hamid. Adapun yang memilih maju di Pilkada yaitu Hengky Yasin di Pilkada Takalar, Andi Tenri Liwang di Pilkada Wajo, dan Muhammad Syarif Karaeng Patta di Kabupaten Jeneponto.

"Sedangkan satu caleg petahana lainnya yakni Anwar Recca tengah sakit sehingga tidak mencalonkan diri lagi," ujar Azhar.

Di Pileg 2019, PKB Sulsel meraih 8 kursi. Itu sebabnya pada Pemilu 2024, PKB Sulsel berharap bisa mendapatkan 14 kursi.

"Terlebih, dalam bacaleg tersebut 10-20 persen merupakan bacaleg muda dari kalangan pengusaha," imbuh Azhar.

Ketua PKB Makassar Fauzi Andi Wawo menargetkan meraih satu fraksi di DPRD Kota Makassar. Pada 2029, PKB hanya meraih satu kursi. Fauzi mengaku akan bekerja memaksimalkan kinerja partai menghadapi momentum politik tahun depan.

"Kami menargetkan di Pemilu nanti bisa mengisi semua dapil di Makassar," ujar dia.

Untuk bisa meraih kursi tersebut, ia mengaku menyiapkan sejumlah program kerja yang langsung menyentuh masyarakat, seperti program yang sudah berjalan program sosial.

"Kami terus bersinergi dengan baik supaya target-target kami di pemilu kedepan bisa kami dapatkan," tutupnya.

Adapun Partai Amanat Nasional Sulsel juga memiliki target besar pada Pemilu 2024. Pemilu 2019, PAN Sulsel mengalami penurunan kursi di DPRD Sulsel, yang sebelumnya 9 kursi ini tinggal 7 kursi dan itu membuat kursi pimpinan DPRD diambil oleh PKS yang mampu memperoleh 8 kursi.

"Insyaallah PAN kembali masuk tiga besar di Sulawesi Selatan. Selama ini PAN Sulsel menempatkan kadernya di pimpinan DPRD tiga periode," kata Ketua PAN Sulsel Ashabul Kahfi.

Pemilu 2024, PAN Sulsel tetap memperhatikan beberapa kader mereka untuk tetap maju untuk Provinsi Sulawesi selatan, seperti Irwandi Natsir, Irfan AB, Muchtar Badawi dan Arifin Bando.

"Tiga ini dipersiapkan untuk caleg DPR RI dan juga sebagai calon kepala daerah. Untuk DPR RI Usman Lonta masuk dalam list, Husmaruddin DPR RI dan calon kepala daerah, Syamsuddin Karlos Pilkada Jeneponto," ujar Kahfi.

Beberapa anggota DPRD kabupaten/kota akan naik dan itu, kata Kahfi, mampu mendongkrak suara PAN pada Pileg nanti. Mereka yang naik kelas adalah Ketua PAN Kota Makassar Hamzah Hamid, Ketua PAN Gowa Husniah Talenrang, dan Ketua PAN Jeneponto Asdin B Azis Beta.

"Untuk Pemilu ini kami targetkan 12 kursi, insyaallah PAN kembali merebut 3 besar di Sulawesi Selatan," ujar Kahfi.

Sementara itu, Ketua Partai Hanura Sulsel, Amsal Sampetondok kurang percaya diri di tiga daerah pemilihan di Sulsel. Tiga Dapil tersebut yakni Sulsel 6 yang meliputi Maros, Pangkep, Barru dan Kota Parepare. Selanjutnya Dapil 7 Kabupaten Bone dan Dapil Sulsel 8 Soppeng Wajo.

"Dari 11 Dapil kami 8 Dapil dan kami yakin bisa memperoleh kursi. Luwu Raya bisa dua kursi. Ada tiga dapil yang komposisi bacaleg bermasalah," ujar Amsal.

Ketua Perindo Sulsel, Sanusi Ramadhan membeberkan, di Pileg pihaknya memasang target yang cukup realistis.

"Dengan melihat kondisi sekarang, target kami realistis. Lima sampai enam kursi atau satu fraksi," kata Sanusi.

Menurut dia, keinginan tersebut bukan suatu yang mustahil untuk diraih. Apalagi Perindo telah memiliki basis di dari 11 daerah pemilihan untuk DPRD Sulsel.

"Berkaca pada Pileg sebelumnya kami optimistis mendapatkan hasil maksimal di Dapil Gowa dan Luwu Raya," ujar dia. Bahkan Sanusi menargetkan, mendapatkan dua kursi di dapil Makassar A dan B untuk DPRD Sulsel. (Suryadi-Fahrullah/C)

  • Bagikan