Kasus Johnny G Plate Diklaim Tak Pengaruhi Elektabilitas NasDem

  • Bagikan
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Belum lama ini, Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate sebagai tersangka kasus dugaan korupsi base transceiver station (BTS) 4G BAKTI Kemenkominfo.

Meski demikian, kasus yang dirasakan oleh mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem itu diklaim tidak membuat goyah kerja-kerja partai besutan Surya Paloh di daerah khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan, apalagi dalam rangka memenangkan Pileg dan bakal calon Presiden Anies Baswedan di Pemilu 2024 mendatang.

Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kekaderan (OKK) DPW NasDem Sulsel, Tobo Haeruddin mengatakan, kasus yang menjerat Johnny G Plate justeru membuat masyarakat kian simpati.

"Apalagi penetapan tersangka tersebut setelah NasDem mengumumkan Capresnya. Artinya tidak terpengaruh ke elektoral partai," ujarnya kepada Rakyat Sulsel, Rabu (24/5/2023).

Menurutnya, masyarakat dapat menilai seperti apa kejadian tersebut. Publik juga tahu bahwa perjuangan belum selesai dan pertarungan pun sementara berlangsung.

"Artinya apa, masyarakat kan juga sudah cerdas melihat yang mana kasus politik yang mana kasus di politisir. Masyarakat sudah cerdas. Bahkan sebaliknya, banyak yang simpati, khususnya ke NasDem karena ini dianggap penzoliman yang dilakukan oleh penguasa lah begitu," kata Tobo.

Sedangkan Direktur Eksekutif Indeks Politica Indonesia (IPI) Suwadi Idris Amir mengemukakan, status Johnny G Plate sebagai tersangka korupsi dinilai akan berdampak kepada Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang telah sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024-2029.

"Efek dari kasus Plate otomatis memiliki dampak negatif pada elektoral Partai NasDem. Namun, besar kecilnya efek tersebut tergantung dari kerja - kerja politik," katanya.

"Jadi efeknya pasti ada, tapi sangat tergantung kerja-kerja politik NasDem dalam mengkonter isu-isu negatif dan menciptakan isu positif. Karena isu negatif hanya diredam jika bisa ciptakan isu positif," tutup Suwadi. (Suryadi/B)

  • Bagikan