Sulsel Lumbung Suara NasDem

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai NasDem Sulawesi Selatan dinilai menjadi kekuatan besar dalam meraup suara pada Pemilu 2024. Ini menjadikan pengurus NasDem Sulsel satu-satunya yang memasang target tinggi perolehan kursi. Tak salah, bila daerah ini diproyeksikan akan menjadi lumbung suara bagi partai yang punya tagline Restorasi Indonesia itu.

Ketua Umum Surya Paloh melontarkan target tersebut saat membuka orientasi dan bimbingan teknis kepada bakal calon legislatif dan kader Partai NasDem Sulsel di Hotel Claro, Kamis (22/6/2023).

Menurut dia, satu-satunya pengurus wilayah yang mematok target peningkatan elektorat dan perolehan kursi dua kali lipat dari Pemilu 2019, hanya Sulawesi Selatan.

"Saya optimistis dengan target tinggi di Sulsel. Bila NasDem Sulsel mampu mencapai target maka itu sebuah modal besar menuju pemilu berikutnya. Sulsel bisa menjadi lumbung suara NasDem di Pemilu. Ini luar biasa sekali. Kalau tercapai, itu suatu pertanda," ujar Surya.

"Insyaallah hasil 2024 merupakan modal besar, untuk target 2029 NasDem pemenang pemilu secara nasional. Ini harapan kita bersama," lanjutnya.

Sorak sorai menyambut orasi Surya Paloh pun seketika bergemuruh. Surya Paloh mengaku terkesima dengan perjuangan Kader NasDem Sulsel.

"Saya rasakan satu hal, perjuangan kawan-kawan sungguh membesarkan hati, memberikan rasa kebanggaan tersendiri. Ini amat jelas," Surya.

Secara umum, Surya juga optimistis suara di Pulau Sulawesi bisa diamankan oleh Partai NasDem. Dia menargetkan menang di lima dari enam provinsi di Sulawesi. Alasannya, Surya mengaku, memiliki modal dengan para tokoh visioner dan berpengaruh.

Dari Sulawesi Tenggara, NasDem menargetkan bisa menguasai dua kursi DPR RI dari 6 kursi yang diperebutkan.

"Disini hadir Ketua DPW Sultra (H Ali Mazi), dari 6 jumlah kursi yang diperebutkan, beliau target sedikitnya 2 kursi. Sultra diharapkan menjadi partai pemenang," kata Surya Paloh.

Kemudian di Sulteng, Surya Paloh optimis kursi bisa bertambah menjadi 3 di DPR RI. "Kita juga punya tokoh Sulteng. Sulteng juga punya target menjadi partai pemenang, dengan jumlah kursi lebih besar jadi 3 kursi DPR RI," sambung dia.

Daerah berikutnya ialah Gorontalo. Rachmat Gobel begitu diandalkan mengamankan suara dari Provinsi Gorontalo. Tak ketinggalan, Sulbar juga diincar NasDem untuk menambah suara elektoral.

"Kalau saja Gorontalo dipimpin oleh Rachmat Gobel sebagai pemenang juga. Ada Sulsel, Sulteng, Gorontalo, Sultra. Sedikitnya ada 4 Provinsi. Menyusul Sulbar," katanya.

Sulawesi pun disebutnya menjadi benteng kekuatan Nasdem di wilayah Indonesia Timur. Diluar pulau Jawa, Surya Paloh menyebut Sulawesi sejajar dengan Sumatra dan Kalimantan.

"Sulawesi adalah bagian benteng kekuatan yang utama di wilayah Indonesia Timur. Sulawesi bersama saudaranya di Sumatera, Kalimantan, Papua, NTT, dan NTB sebagai penyokong Partai NasDem," imbuh dia.

Surya Paloh optimistis perolehan suara NasDem akan terus membaik. Padahal, beberapa lembaga survei selalu menempatkan NasDem di urutan terbawah saat mengikuti kompetisi di 2014 dan 2019.

"Tidak ada satupun lembaga survei yang memposisikan partai ini di angka 2,5 persen. Walaupun hasil pertama (2014) kita berada pada 6,7 persen dan pemilu kedua (2019) kita hanya diposisikan 9,7 persen. Sekarang NasDem masuk 10 besar dan berada pada 12 persen. Ini menjadi tanda baik agar bisa memperoleh 20 persen," imbuh dia.

Dalam kesempatan itu, Surya Paloh banyak mengupas dinamika politik yang menimpa Partai NasDem. Menurut dia, kader NasDem siap dijebloskan dalam penjara sebagai bagian dari risiko perjuangan dalam membangun bangsa dan negara.

Surya menyinggung kelompok yang kerap mempermainkan hukum untuk kepentingan politik. Dia mengatakan, NasDem selama ini memiliki iktikad baik membangun bangsa.

"Kita tidak memperdebatkan sesuatu yang licik dan prasangka buruk dalam berpolitik. NasDem percaya penegak hukum. Jangan sekali-kali mempermainkan hukum. Jangan cari kesalahan karena kita butuh stabilitas negeri ini, kita butuh kemakmuran rakyat," ujar Surya Paloh.

"Kita harus bergandengan tangan bukan hanya melihat kau disana dan kau disini, kau kawanku kau lawanku, bukan ini yang kita cari dalam berbangsa dan bernegara. Kita berpotensi untuk dunia bukan sesama anak negeri," lanjutnya.

Sebagai partai yang baru mengikuti kompetisi yang ketiga kali pada 2024 nanti, Surya Paloh meminta kepada seluruh kader untuk mengedepankan politik gagasan dan itu bukan kepentingan pribadi sendiri maupun partai.

"Kita ingin bangsa ini maju, maka kita kedepankan semangat nasionalisme dan kebangsaan. Maka pembuktian semangat saling toleransi antara kita," bebernya.

Sebelumnya, Ketua NasDem Sulsel, Rusdi Masse menargetkan membawa partainya tampil sebagai partai pemenang pemilu legislatif 2024 di Sulsel. Nasdem ingin mematahkan dominasi Partai Golkar di Sulsel.

Di depan Ketua umum, Surya Paloh, Rusdi bertekad menaklukkan Sulsel dan membawa NasDem menjadi pemenang.
Targetnya pun termasuk sangat tinggi. Rusdi menyebut, NasDem bertekad mendudukkan 8 anggota DPR RI dari Sulsel.

"Target kita 8 kursi di DPR RI," kata Rusdi.

Pada 2019, NasDem meraih tiga kursi di DPR RI. Sementara itu, Rusdi juga yakin mampu mendudukkan 24 kursi kader NasDem di DPRD Sulsel periode 2024-2029. Saat ini, NasDem punya 12 wakil di DPRD Sulsel dan meraih kursi Wakil Ketua DPRD Sulsel.

"Kami sangat yakin, bahwa dari 2 dapil yang kami persiapan dapat 3 kursi. Yaitu Dapil Makassar A dan Dapil IX (Pinrang, Sidrap, Enrekang). 4 dapil dipersiapkan untuk meraih 2 kursi. Untuk itu kami sangat yakin, insya Allah Partai NasDem menjadi pemenang di Sulawesi Selatan," ujar eks Bupati Sidrap tersebut.

Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin, Hasrullah menilai NasDem akan bersaing ketat dengan Golkar pada pileg maupun pilkada di Sulsel.

"NasDem punya peluang , tapi Golkar masih di atas. Kita lihat yang mana paling kuat konsolidasi sebagai proses penentu. Semua bisa terjadi. Golkar tetap bertahan, atau NasDem menyalip," ujar Hasrulah.

Menurut dia, semua strategi kembali pada partai masing-masing. Termasuk NasDem akan melakukan upaya sehingga mencapai target yang diinginkan.

"Tergantung kemampuan. Semua partai melihat hasil legislatif menjadi ukuran. Saya kira itu salah satu strategi partai politik," tutur dia.

Hasrullah mengatakan, sejumlah elite NasDem yang terbelit kasus hukum sedikit banyak akan berdampak pada elektorat, khususnya di Sulsel.

"Orang sudah tahu bahwa NasDem salah satu pengusung Anies. Ini juga menyebabkan NasDem terus dikejar-kejar masalah hukum. Rekayasa hukum dalam politik itu selalu ada," ujar dia.

Hasrullah menilai kehadiran Surya Paloh memberi suntikan kepada kader dan bacaleg NasDem sesuai komitmen di internal partai.
Menurut dia, NasDem sisa meyakinkan masyarakat Sulsel bahwa serangan hukum yang saat ini dialami sarat dengan muatan politik.

"Tapi ini dalam rangka kontestasi politik Pilpres. Mungkin untuk pemilihan legislatif lain lagi," imbuh dia. (suryadi-fahrullah/B)

  • Bagikan