Lanjutkan Instruksi Kapolri di HUT Bhayangkara ke-77 Kawal Pemilu 2024, Kapolda Sulsel: Harus Damai

  • Bagikan
Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso Beri Keterangan Usai Upacara HUT Bhayangkara ke-77 di Mapolda Sulsel, Sabtu (1/7). (Isak/A)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Peringati 77 tahun hari Bhayangkara, Polda Sulsel fokus mengamankan Pemilu 2024. Dimana pesta rakyat lima tahunan itu sebentar lagi akan dilaksanakan.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso yang ditemui usai pelaksanaan upacara di Lapangan Upacara Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, mengatakan pada peringatan 2023 ini, tema di seluruh Indonesia sama, "Pemilu Damai, Menuju Indonesia Maju".

"Itu artinya sudah luas sekali, kita menginginkan pesta demokrasi yang akan berjalan ini harus kita kawal. Dan, harus dalam keadaan damai," ujar Setyo kepada awak media, Sabtu (1/7).

Dikatakan Setyo, untuk tetap menjaga keutuhan bangsa, maka ada tambahan kolaborasi TNI-POLRI, masyarakat, serta berbagai macam suku, dan agama.

"Di wilayah ini kebhinekaan harus kita jaga demi keutuhan bangsa. Berbhineka tunggal Ika. Ini yang harus kita maknai bersama," sebutnya.

Kata Setyo, pihaknya sendiri di Kepolisian akan terus melakukan introspeksi diri untuk mengevaluasi kinerjanya dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.

"Kita juga harus introspeksi, mengevaluasi pelaksanaan tugas kemarin. Yang belum, kita benahi baik-baik, kedepan kita sama-sama lebih profesional lagi untuk Polda Sulsel ini," bebernya.

Menurut Setyo, upacara HUT Bhayangkara 2023 kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab, dilaksanakan di Lapangan Upacara Kantor Gubernur Sulsel.

"Itu memang instruksi dari Mabes Polri, menyampaikan bahwa Polisi adalah milik masyarakat. Dan, pemerintah daerah adalah pusat kegiatan upacara di seluruh Indonesia," ucapnya.

"Baik Polres dilakukan di Kabupaten, Polda di kantor Gubernur, Mabes Polri dilakukan di Gelora Bung Karno. Ini mengandung makna, kita harus menyatu dengan masyarakat. Karena Polri milik masyarakat," sambung Jenderal bintang dua itu.

Adapun untuk potensi kerawanan yang dapat menganggu Pemilu sejauh ini disebut masih terbilang dinamis. Mengingat, para calon yang bakal memperebutkan kursi masih belum ditentukan.

"Itu dinamis, ini belum ditentukan siapa calon-calonnya, ini juga akan berpengaruh pada dinamika kerawanan di tingkat daerah," tuturnya.

Meski demikian, Setyo menuturkan pihaknya telah melakukan pemetaan lebih awal guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

"Ini sudah berjalan, setiap hari kita evaluasi, kita kerjasama dengan KPU untuk sama-sama atasi bersama potensi yang tidak diinginkan harus dihindarkan," pungkasnya. (Isak Pasabuan/B)

  • Bagikan