Prof Basri Modding Lepas 56 Mahasiswa UMI Ikuti PMM di 38 Perguruan Tinggi di Luar Sulsel

  • Bagikan
Pelepasan Mahasiswa outbond Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) batch  3 di Auditorium Al-Jibra UMI, Rabu (9/8/2023).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Proses pelepasan Mahasiswa outbond Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) batch  3 di Auditorium Al-Jibra UMI, Rabu (9/8/2023).

Pelepasan 56 mahasiswa secara simbolis oleh Rektor UMI Makassar, Prof. Dr Basri Modding, yang dihadiri jajaran Pimpinan Fakuktas dan Universitas.

"Pesepasa Pertukaran Mahasiswa  Merdeka (PMM), dalam rangka berjihad di negeri orang. Mereka terpilih 56 orang, saat di Seleksi," ujarnya.

Rektor UMI dua periode itu menitipkan pesan kepada anak didiknya mahasiswa agar senantiasa menkaga nama baik almamater. Bagaimana menjaga, perlihatkan bahwa mahasiswa UMI memiliki akhlak yang baik.

"Jaga integritas dan kejujuran. Maka selalu mendapatkan hal terbaik.
Pelajari keunggulan perguruan tinggi di Provinsi lain, dan sampaikan untuk di adopsi di UMI, apa yang kurang dan lebih kita milii," harapnya.

Sedangkan, PIC PMM Batch 3 UMI, Jabal Rahmat Azhar mengatakan sebanyak 56 mahasiswa UMI yang lulus sebagai peserta pertukaran mahasiswa merdeka yang akan tersebar ke 38 perguruan tinggi di Pulau Jawa dan Sumatra.

"Sebelum berangkat, ada seleksi dimana peminat sebanyak 139 mahasiswa UMI mengikuti seleksi PMM Batch 3," katanya.

Lanjut dia, dengan mengumpulkan berkas seperti kartu hasil studi hingga pernyataan persetujuan dari kepala program studi masing-masing.

Hasilnya sebanyak 56 mahasiswa yang lulus bakal diberangkatkan pada 24 Agustus mendatang dan tersebar di 38 perguruan tinggi negeri dan swasta seperti di luar Sulsel yaknj pulau Jawa.

"Untuk peserta yang lulus itu ada 56 orang ini terbagi ke 38 perguruan tinggi di Indonesia yakni Pulau Jawa dan Sumatra," tuturnya.

Selanjutnya, para mahasiswa akan mengikuti proses perkuliahan di perguruan tinggi tujuan dengan mengikuti mata kuliah yang di program yang nantinya akan direkognisi menjadi nilai semester di perguruan tinggi asal.

Harapannya manusia bisa menimba ilmu di kampus tujuan mengambil manfaat. Selain itu juga mereka mengikuti mata kuliah di kampus tujuan.

"Penilaiannya dari kampus tujuan nanti direkognisi ke kampus asal sebanyak 24 SKS," jelasnya. (Yadi/A)

  • Bagikan